Pekerja Palestina di Israel akan Mulai Terima Upah Lewat Bank-bank di Tepi Barat

Ramallah, MINA – Para pekerja Palestina di Israel akan mulai mendapatkan upah mereka melalui bank-bank yang berlokasi di wilayah-wilayah pendudukan sebelum akhir tahun ini, kata Firas Melhem, Gubernur Otoritas Moneter Palestina (PMA).
“Upah pekerja akan dilakukan melalui bank lokal. Kami menindaklanjuti masalah ini dengan pihak Israel, dan kami berharap ini akan dilakukan sebelum akhir tahun ini,” kata Melhem kepada wartawan di Ramallah, Wafa melaporkan pada Senin (21/3).
Dia menekankan, mentransfer gaji pekerja di Israel melalui bank tidak akan dikenakakan biaya tambahan, dengan mengatakan, “Kami membahas masalah ini dengan Kementerian Keuangan, dan kami menjamin para pekerja tidak akan ada pajak ganda.”
Gubernur PMA menjelaskan langkah ini untuk kepentingan para pekerja dan untuk keuntungan mereka, karena menjamin majikan Israel tidak mengganggu hak mereka, selain memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk mendapatkan keuntungan dari layanan perbankan.
Ia mengatakan, langkah ini juga berkontribusi memperkecil masalah akumulasi mata uang shekel Israel di pasar Palestina, di saat pihak Israel menunda-nunda menerima surplus mata uangnya di pasar Palestina.
“Kami selalu dihadapkan pada pertanyaan tentang sumber uang ini,” katanya, menjelaskan bahwa para pekerja di Israel menyuntikkan sekitar 18 miliar shekel ($ 5,5 miliar) di pasar, yang melebihi kuota yang disepakati 13 miliar shekel, yang akan dikembalikan ke bank Israel.
Melhem mengatakan strategi PMA untuk tahap selanjutnya adalah beralih ke perbankan digital, termasuk memperluas operasi pembayaran elektronik daripada transaksi tunai.
Dia mengatakan, PMA bermaksud untuk melisensikan bank digital untuk memperluas cakupan transaksi keuangan elektronik, sejalan dengan upaya pemerintah untuk meluncurkan platform layanan elektronik.
Mengenai target PMA terhadap perekonomian pada tahap selanjutnya, Melhem mengatakan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan tahun ini antara 3 dan 4%, dibandingkan dengan pertumbuhan 6% pada tahun 2021, dan kontraksi sekitar 11,3% pada tahun 2020 karena pandemi.
“Pertumbuhan tahun ini tergantung pada perkembangan di lingkup lokal, regional dan internasional, tetapi bagaimanapun, ekonomi sedang berada di jalur pertumbuhan, dan ini membuat kami Bahagia,” kata Melhem.
“Ada kesulitan keuangan, dan ini bukan sesuatu yang baru, tetapi kami berharap bantuan luar negeri akan dilanjutkan, baik dari Uni Eropa atau negara-negara Arab,” tambahnya.
Dia mengatakan, bank-bank di Palestina beroperasi di lingkungan yang sulit, tetapi 13 bank dalam kondisi yang sangat baik, karena aset tumbuh dengan kecepatan yang baik dan mencapai $21 miliar, serta simpanan, yang telah mencapai $16,5 miliar. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)