Ramallah, MINA – Serikat pekerja Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tepi Barat yang diduduki, mengakhiri pemogokan kerjanya yang berlangsung selama empat bulan berturut-turut.
UNRWA dalam pernyataannya, Kamis malam (15/6), seperti dikutip dari Shehab News Agency, pemogokan akan ditangguhkan untuk jangka waktu tiga bulan, mulai hari ini, Jumat, 16 Juni.
Federasi itu menegaskan, pengakhiran pemogokan kerja tersebut dilakukan untuk menuntut keadilan serta janji untuk terus bekerja demi capaiannya selama periode penangguhan pemogokan.
Mereka juga bekerja sama penuh dengan komite populer di bawah naungan tindak lanjut dari Departemen Urusan Pengungsi.
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Sumber lain, WAFA melaporkan, sejak serikat staf lokal Tepi Barat mengumumkan pemogokan pada 4 Maret, layanan penting bagi hampir 900.000 pengungsi Palestina di Tepi Barat telah ditangguhkan. Keadaan ini mengakibatkan anak-anak dikeluarkan dari sekolah, pasien dicegah mengakses layanan kesehatan dasar dan obat-obatan di pusat kesehatan badan tersebut.
Menurut UNRWA, kekurangan dana kronis selama bertahun-tahun telah menghabiskan sumber daya dan menyebabkan penurunan kualitas layanannya. Manajemen senior UNRWA telah lama memperingatkan masyarakat internasional tentang dampak kekurangan dana terhadap kesejahteraan pengungsi Palestina dan personel badan tersebut.
Awal bulan ini, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres memperingatkan, UNRWA berada di ambang kehancuran keuangan, dan menyerukan kepada negara-negara donatur untuk memikul tanggung jawab mereka serta mendukung badan tersebut dalam memenuhi mandatnya terhadap pengungsi Palestina.(T/kml/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza