PELAJAR ASAL INDONESIA TEWAS TERTABRAK MOBIL DI MESIR

Foto: KSW Mesir
Foto: KSW

Kairo, 22 Safar 1437/4 Desember 2015 (MINA) –   Darul Lughoh di Mesir, Ahmad Giaz Nurul Huda, tewas tertabrak mobil pada Kamis (3/12) saat menyeberang di depan markaz lughah Hay Sadis, kampusnya.

“Saat itu korban hendak menyeberang dan tiba-tiba sebuah mobil melaju kencang, lantas menabrak korban,” ujar Mahdi sebagaimana dirilis laman pelajar Indonesia, KSW Mesir.

Kronologisnya, korban asal Purwodadi Jawa Tengah tersebut berangkat menuju markaz lughah bersama kawan-kawannya. Sesampainya di kelas, korban yang ternyata telah duduk di bangku mutamayyiz diberitahu bahwa hari itu kelas mutamayyiz libur. Korban lantas pergi ke luar kelas dan berencana pulang.

“Pada saat itu, korban menyeberang menuju jalan ke arah Darrasah. Waktu almarhum menyeberang, terjadilah tabrakan nahas tersebut,” tambahnya.

Menurut saksi mata, seusai tabrakan terjadi, ada banyak warga Indonesia di TKP. Hanya saja, saat itu korban sudah dikerumuni warga Mesir, sehingga tidak banyak yang berpikir bahwa korban adalah warga Indonesia.

“Waktu itu, saya sempat melihat ada kecelakaan di Hay Sadis. Hanya saja, saya tidak sempat melihat korban dikarenakan banyaknya orang Mesir yang berkerumun. Saya segera pergi ke Darrasah. Sesampainya di terminal Darrasah, tiba-tiba ada seorang Malaysia bertanya apakah saya orang Indonesia, dan mengabarkan bahwa seorang mahasiswa asal Semarang, Indonesia tertabrak di Hay Sadis,” tutur Dadan saksi mata.

Dadan yang mengetahui korban adalah warga KSW segera menghubungi salah seorang warga KSW dan menyampaikan berita tersebut. Dadan pun kembali ke TKP. Rupanya, korban sudah dibawa pergi oleh ambulans.

“Menurut keterangan polisi yang saya tanya, keadaan almarhum sewaktu dibawa pergi tidak terlalu buruk. Kemudian saya bertanya ke salah satu polisi lagi dan dia mengatakan bahwa waktu itu korban sudah mulai membaca kalimat-kalimat laa ilaha ilallah.”

Usai mendapat keterangan dari polisi bahwa korban berada di Mustasyfa Madinat Nasr, Wakil Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI), Sofyan Nainggolan dan ketua KSW Sopandi segera meluncur ke rumah sakit Ta’min Shihhiy dari arah yang terpisah.

Ternyata di sana tidak ada warga Indonesia yang baru saja masuk. Setelah itu, Sofyan kembali ke Wisma Nusantara lewat jalan belakang. Di pinggir jalan, dia mendapati sebuah rumah sakit dengan nama Mustasyfa Madinat Nasr. Ternyata korban dibawa menuju rumah sakit tersebut.

Menurut keterangan salah seorang dokter, korban meninggal disebabkan oleh pembekuan darah di otak. Selain itu, korban juga mengalami sesak napas.

“Administrasi sudah diurus oleh pihak KBRI. Keluarganya juga sudah dihubungi dan siap menanggung seluruh biaya administrasi. Insya Allah hari Sabtu depan, jenazah sudah bisa dibawa untuk disholatkan dan kemudian dipulangkan ke tanah air.”(L/R04/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0