Jalur Gaza, MINA – Pelajar Palestina yang memulai tahun ajaran baru mereka di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB, menghadapi ketidakpastian dalam pendidikan.
Hal ini karena badan pengungsi Palestina di PBB, UNRWA, sedang bergulat dengan krisis pendanaan, seperti dilaporkan Shehab, Selasa (29/8).
UNRWA mengelola 288 sekolah di Jalur Gaza yang terkepung dan menampung kurang dari separuh generasi muda Gaza.
“Kami belum mendapatkan semua dana yang kami perlukan untuk memastikan sekolah sekolah di Gaza tetap buka,” kata Direktur UNRWA, Thomas White dalam kunjungannya ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
UNRWA, yang juga mendanai 412 sekolah di wilayah lain Asia Barat serta 140 klinik medis, kekurangan hampir 200 juta dollar yang dibutuhkan untuk terus memberikan layanan hingga akhir 2023 dan membayar gaji staf.
Beberapa negara donor akan mengadakan diskusi mengenai pendanaan untuk badan PBB tersebut bulan depan.
“Jika kami tidak mendapatkan dana, ada 298.000 siswa yang mungkin tak bersekolah. Di Gaza, ada 1,2 juta orang yang mungkin tak memiliki akses terhadap layanan kesehatan,” kata White.
Selain dana sebesar 200 juta dollar yang dibutuhkan UNRWA untuk mendukung anggaran operasionalnya di wilayah yang lebih luas, badan tersebut membutuhkan 75 juta dollar untuk bantuan pangan di Gaza. (T/R2/RI-1)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur