Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelajaran dari Surah Al-Ahqaf dan Relevansinya untuk Generasi Saat Ini

Redaksi Editor : Widi Kusnadi - 6 jam yang lalu

6 jam yang lalu

9 Views

Istana pasir (foto: X)

Oleh Arsiya Heni Puspita, Pemerhati Masalah Sosial

SURAT Al-Ahqaf artinya Bukit-Bukit Pasir, diambil dari ayat kedua puluh satu pada surah ini. Kata Al-Ahqaf hanya satu-satunya kata yang disebut dalam surah ini dan juga juga dalam Al-Qur’an.

Ini merupakan surah ke-46, terdiri atas 35 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rasulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rasulullah belum hijrah ke Madinah.

Surah ini adalah surah yang ke-65 jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Qur’an. Al-Ahqaf diturunkan sesudah surah Al-Jatsiyah dan sebelum surah Adz-Dzariyat.

Baca Juga: Adab dan Akhlak yang Mulai Hilang dari Generasi Muda

وَٱذْكُرْ أَخَا عَادٍ إِذْ أَنذَرَ قَوْمَهُۥ بِٱلْأَحْقَافِ وَقَدْ خَلَتِ ٱلنُّذُرُ مِنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦٓ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّا ٱللَّهَ إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ (الاحقاف: ٢١ )

“Dan ingatlah saudara kaum ‘Ad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al-Ahqaf, dan sungguh, telah terdahulu pemberi-pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya. “Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir, kamu akan ditimpa siksa pada hari yang besar.” (QS Al-Ahqaf: 21)

Ayat ini berbicara tentang Nabi Hud AS, yang diutus kepada kaum ‘Ad yang tinggal di wilayah Al-Ahqaf. Nabi Hud AS mengingatkan kaumnya untuk meninggalkan penyembahan berhala dan kembali kepada Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.

Meski telah diberi peringatan, kaum ‘Ad mengabaikan seruan itu dan justru membanggakan kekuatan mereka. Akibatnya, mereka dihancurkan oleh azab Allah SWT.

Baca Juga: 7 Jalan Menggapai Derajat Taqwa Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits

Letak bukit pasir ini masih diperselisihkan, ia terletak antara Yaman dan Amman sampai Hadramaut dan Syahr yang terletak disebelah tenggara semenanjung Arab. Pendapat lainnya, bukit pasir berada di sebelah timur Aqabah pada reruntuhan candi yang ada di gunung lram daerah kota Iram.

Di sana ditemukan peninggalan Jahiliah kuno yang menguatkan anggapan bahwa lokasi itu sesuai dengan Al-Qur’an yang disebut kota Iram.

Ibn Katsir Rahimahullah menjelaskan bahwa ayat ini adalah peringatan bagi umat manusia agar tidak mengulangi kesalahan kaum ‘Ad, yaitu kesombongan dan keengganan mereka menerima kebenaran. Nabi Hud datang dengan misi tauhid, namun kaumnya menolak dan justru menantang azab Allah SWT.

Al-Ahqaf menggambarkan lokasi tempat tinggal kaum ‘Ad sebagai dataran pasir yang luas. Hal ini menunjukkan bahwa tempat tinggal megah atau kekayaan melimpah tidak menjamin keselamatan seseorang dari azab Allah jika mereka menyimpang dari jalan-Nya.

Baca Juga: Taat kepada Allah dan Rasul: Ujian Kepatuhan Sejati

Sementara itu, Buya Hamka mengaitkan ayat ini dengan perilaku manusia modern. Beliau menegaskan bahwa banyak orang yang lupa akan pentingnya tauhid dan jangan sampai terbuai dengan kekuasaan, kemajuan teknologi, dan materi. Ini menjadi pengingat agar kita tidak sombong dan selalu ingat kepada Allah SWT.

Kaum ‘Ad sombong dengan kekuatan fisik dan materi yang mereka miliki. Kesombongan ini membuat mereka menolak kebenaran, yang akhirnya membawa kehancuran.

Dalam kehidupan modern, penting bagi kita untuk terbuka terhadap nasihat, terutama yang mengingatkan kepada kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Ayat ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini, di mana banyak manusia yang terjebak dalam materialisme, hedonisme, dan kesombongan atas kemajuan teknologi.

Baca Juga: 6 Hal Yang Perlu Diketahui tentang Bahaya Riba

Banyak yang lupa akan tugas utama manusia sebagai hamba Allah. Peringatan Nabi Hud kepada kaumnya menjadi pelajaran agar kita tidak sombong, selalu bertauhid, dan mengutamakan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan.

Surah Al-Ahqaf ayat 21 adalah peringatan abadi bagi umat manusia. Ayat ini mengajarkan pentingnya tauhid, kerendahan hati, dan kesadaran akan konsekuensi dari kesombongan dan penyimpangan.

Dengan memahami makna ayat ini, kita diharapkan mampu menjadikannya sebagai pedoman untuk hidup lebih taat dan bersyukur dalam setiap aspek kehidupan.

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami. Kabulkanlah permohonan kami. []

Baca Juga: Kemuliaan Ahlul Qur’an: Dari Dunia Hingga Akhirat

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda