Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelakon ‘White Helmets’ Peroleh Visa AS Untuk Upacara Oscar

illa - Ahad, 19 Februari 2017 - 17:04 WIB

Ahad, 19 Februari 2017 - 17:04 WIB

267 Views

Bagdad, 21 Jumadil Awwal 1438/19 Februari 2017 (MINA) – Para petugas penyelamat dari Suriah “Helm Putih/White Helmets” – pelakon film dokumenter yang dinominasikan meraih Piala Oscar – telah memperoleh visa untuk menghadiri upacara Academy Award, pekan depan.

Raed  Saleh, pimpinan kelompok itu dan cinematografer Khaled Khatib telah diberi visa untuk upacara pada 26 Februari di Los Angeles, kata produser Joanna Natasegara.

Selama berminggu-minggu, para petugas penyelamat dan awak film itu merasa cemas atas perintah eksekutif dari Presiden Donald Trump yang memberlakukan larangan sementara untuk berkunjung ke AS terhadap orang-orang dari tujuh negara mayoritas muslim termasuk Suriah.

“Kami memperoleh visa hari Jumat (17/2), tetapi kami belum yakin apakah kami akan bisa pergi atau tidak,” kata Saleh kepada kantor berita AFP lewat telepon hari Sabtu (18/2). “Kami tak ingin mengalami kesulitan di perbatasan atau bandara.”

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

“The White Helmets”, yang dinominasikan dalam kategori film dokumenter pendek, menggambarkan kehidupan sehari-hari kelompok – yang anggota-anggotanya secara sukarena menjadi relawan-relawan penyelamat di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah.

“Mereka memiliki visa yang berlaku. Kami masih cemas untuk memasuki negara itu,” kata Natasegara.  “The White Helmets” berada di antara film-film kemanusiaan ang paling memberikan inspirasi yang pernah ada dan adalah suatu kehormatan paling besar untuk membaginya kepada dunia di mana jasa mereka yang luar biasa bisa diakui.”

“Di saat-saat yang tidak ada kepastian, kisah mereka merupakan salah satu dari film paling mengharukan dari generasi kita,” katanya dalam pernyataan bersama dengan sutradara Orlando von Einsiedel.

Bulan lalu, tampaknya para pembuat film dari Suriah tidak akan bisa menghadiri upacara Oscar karena perintah eksektif Trump yang melarang orang-orang dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman untuk memasuki AS selama 90 hari.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Banding oleh para hakim pengadilan AS minggu lalu memblokir larangan tersebut, tetapi presiden asal partai Republik itu menyatakan berencana segera mengeluarkan perintah baru.

“Adalah penting bahwa Suriah memiliki penduduk yang menghendaki hal-hal yang sama seperti yang mereka inginkan: Perdamaian, pekerjaan, keluarga dan kehidupan yang lepas dari ketakutan akan bom. Inilah yang saya harapkan dari film itu,” kata Khatib.

‘Kami  berharap menang’

Sejak organisasi itu dibentuk pada 2013, White Helmets telah menarik minat lebih dari 3.000 relawan dan menyatakan telah menyelamatkan lebih dari 78.000 nyawa.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Kelompok ini diberi nama sesuai dengan helm/topi keras berwarna putih yang dipakai oleh para relawannya dan telah menarik perhatian internasional karena keberanian penyelamatan-penyelamatan yang kerap difilemkan dan disebarkan di media social.

“Film dokumenter ini memperlihatkan banyak upaya yang dilakukan dan kami sudah bekerja di sana untuk waktu yang lama. Orang-orang yang digambarkan dalam film ini telah meninggal. Peralatan yang anda lihat juga telah dihancurkan,” kata Saleh.

“Film ini adalah sejarah bagi kami. Kami berharap bisa merebut Oscar, karena itu akan memberikan dukungan moral kepada White Helmets dan menunjukkan kepada mereka bahwa pengorbanan mereka tidak sia-sia.”

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan, hampir 400.000 orang tewas sejak perang Suriah meletus bulan Maret 2011 dan lebih dari separoh penduduk telah terpaksa melarikan diri dari rumah-rumah mereka. (RS1/P1)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Sport
Palestina
Breaking News