Basilan, 10 Rabi’ul Akhir 1437/20 Januari 2016 (MINA) – Seorang yang diduga anggota kelompok Al-Qaeda dan menjadi salah satu pelaku pemboman di kawasan rusuh Filipina selatan tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Richard Falcatan, manajer stasiun radio lokal dxNO, mengemukakan kepada Anadolu Agency, Rabu, bahwa setelah polisi tiba di sebuah rumah di provinsi Basilan pada Selasa (19/01) malam untuk menangkap Haji Javier Pinglias, tersangka menarik senjatanya dan kemudian menembak.
Falcatan, mengutip Kepala Polisi Kota Lamitan, Inspektur Kepala Gean Gallardo, polisi membawa militan Abu Sayyaf itu ke rumah sakit terdekat, namun tewas setiba di urmah sakit, demikian laporan Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)..
Menurut Gallardo, polisi telah mengidentifikasi Pinglias dalam sebuah ledakan di pelabuhan dan upaya pemboman di Lamitan City pada Senin malam.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Setelah baku tembak mematikan dengan Pinglias, polisi menemukan pistol kaliber 45, beberapa bom rakitan, baterai terikat kabel dan dua kantong plastik berisi shabu hidroklorida, umumnya dikenal sebagai shabu dan es di Filipina.
Selama bertahun-tahun, para pejabat Filipina telah mengumpulkan informasi tentang keterlibatan Abu Sayyaf – sebuah kelompok militan dengan kubu pertahanan di Basilan dan propinsi terdekat di Pulau Sulu – dalam perdagangan narkoba.
Ledakan tersebut menghancurkan sebuah tangki air dan jendela bangunan yang ada di terminal penumpang Senin lalu, sementara bom lain yang gagal meledak telah berhasil ditemukan di sebuah kantor polisi desa Matibay.
Kelompok itu sangat terkenal karena kegiatannya menculik dan memeras untuk mengumpulkan dana bagi pembelian senjata api, bahan peledak dan amunisi untuk digunakan dalam upaya mereka mendirikan sebuah negara Islam. (T/Mar/R07)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai