Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PELAKU GENOSIDA RWANDA 1994 DITANGKAP DI PERANCIS

Admin - Ahad, 14 Juli 2013 - 04:02 WIB

Ahad, 14 Juli 2013 - 04:02 WIB

614 Views ㅤ

Paris, 6 Ramadhan 1434/14 Juli 2013 (MINA) – Seorang mantan kolonel Rwanda, Laurent Serubuga yang menjadi buronan karena keterlibatannya dalam genosida 1994 di negara Afrika Timur, telah ditangkap di Perancis.

Pengacara Serubuga,  Thierry Massis mengatakan pada hari Sabtu (13/7), kliennya ditangkap di dekat Perancis Utara kota Cambrai pada Kamis (11/7) di bawah surat perintah penangkapan internasional yang dikeluarkan oleh Rwanda, Press TV melaporkan yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).

Massis menambahkan bahwa sebuah sidang untuk Serubuga (75) telah dijadwalkan untuk Kamis depan, tapi mungkin ditunda ke tanggal kemudian.

Selama genosida Rwanda, yang terjadi dari bulan April sampai Juli 1994, Serubuga adalah Wakil Kepala Staf Militer.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Ketua CPCR, kelompok korban Rwanda, Alain Gauthier, mengatakan bahwa penangkapan itu adalah kabar baik. “Kolonel Serubuga punya banyak tanggung jawab dalam genosida sebagai kolonel (Theoneste) Bagosora,” kata Gauthier.

Pada tahun 2011, Bagosora, digambarkan sebagai dalang genosida oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk Rwanda, dia dijatuhi hukuman 35 tahun penjara. Pada tanggal 9 Juli, polisi Belanda juga menahan seorang tersangka pemimpin milisi Hutu Rwanda setelah surat perintah penangkapannya diterbitkan, karena dicurigai terlibat dalam genosida Rwanda. Namun namanya belum diidentifikasi.

Para pejabat mengatakan bahwa ia diduga terlibat dalam pembantaian yang menewaskan 2.000 rakyat Rwanda di dekat sekolah EcoleTeknikOfficielle (ETO) di Kigali pada tanggal 11 April 1994.

Pada tanggal 6 April 1994, pesawat yang membawa Presiden Rwanda Juvenal Habyarimana ditembak jatuh. Presiden Burundi Cyprien Ntaryamira juga tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Genosida Rwanda, di mana sekitar 800.000 hingga satu juta orang, terutama etnis Tutsi, dibunuh yang dimulai setelah kecelakaan, ketika ras Hutu  menghasut untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap etnis Tutsi.

Semua rincian pembunuhan ganda itu tidak pernah muncul dan investigasi terus berlanjut sampai hari ini. Genosida tahun 1994 berlangsung sekitar 100 hari dan karenanya disebut “100 Days ofHell” (100 Hari Neraka). (T/P09/R2).

Mi’raj News Agency (MINA).

 

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

 

 

Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa

Rekomendasi untuk Anda