Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelanggaran HAM China di Xinjiang Jadi Agenda Sorotan PBB

Rudi Hendrik - Selasa, 6 November 2018 - 16:07 WIB

Selasa, 6 November 2018 - 16:07 WIB

0 Views

Polisi China di Xinjiang. (Foto: AP)

Jenewa, MINA – Pelanggaran HAM oleh China terhadap etnis Muslim Uighur di wilayah Xinjiang menjadi sorotan dalam pertemuan Universal Periodic Review PBB di Jenewa, Swiss, Selasa (6/11).

Pertemuan di hari kedua itu akan membahas penahanan massal terhadap etnis Uighur dan tindakan keras Beijing terhadap kebebasan sipil, demikian Al Jazeera melaporkan yang dikutip MINA.

Menurut perkiraan sebuah panel independen PBB, sebanyak satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya diduga kuat ditahan dalam penahanan ekstra-yudisial di Xinjiang barat China.

Pusat-pusat penahanan di Xinjiang telah mendapat sorotan yang meningkat tahun ini. Aktivis HAM menggambarkan pusat penahanan itu sebagai kamp pendidikan ulang politik.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Aktivis mengatakan, anggota minoritas Muslim China secara tidak sengaja dipaksa melakukan pelanggaran seperti memiliki jenggot panjang dan bercadar.

Dalam beberapa pekan terakhir, seorang pebisnis Uighur yang melarikan diri dari Xinjiang, menjelaskan kepada Al Jazeera apa yang dia lihat di dalam sebuah kamp tempat seorang kerabatnya ditahan.

Patrick Poon, peneliti China di lembaga HAM Amnesty International mengatakan dalam sebuah pernyataan, negara-negara anggota PBB “harus mengirim pesan tegas kepada pemerintah China bahwa operasi penindasan sistematis mereka di Daerah Otonomi Xinjiang, termasuk penahanan sewenang-wenang hingga satu juta orang, harus diakhiri.”

Pertemuan empat tahunan PBB di Jenewa itu dihadiri oleh ke-193 negara anggota.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal

Pertemuan di hari kedua akan di mulai oleh delegasi China yang menyajikan laporan tentang situasi HAM di negaranya dan perubahan yang dibuat sejak terakhir dalam sorotan pada 2013.

Selama sesi setengah hari, para diplomat dari seluruh dunia memiliki kesempatan untuk menyampaikan keluahannya, mengajukan pertanyaan dan membuat rekomendasi untuk perubahan. (T/RI-1/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Palestina
Palestina