New York, MINA – Reem Alsalem, Pelapor Khusus PBB tentang Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak mengatakan, sangat jelas Israel telah menargetkan perempuan dan anak-anak Palestina sebagai bagian dari proyek untuk menghancurkan rakyat Palestina secara menyeluruh.
“Jadi, akibatnya, tidak ada hak yang dimiliki perempuan, dan tidak ada bidang kehidupan yang tidak terpengaruh,” kata Alsalem, MEMO melaporkan.
Menurutnya, angka-angka yang ada kemungkinan besar merupakan perkiraan yang sangat rendah. Kerugian manusia yang sesungguhnya jauh lebih tinggi, dan di antara para korban, penderitaan perempuan dan anak-anak sangat dalam dan menghancurkan.
Perang telah merampas hak-hak dasar dan martabat perempuan, imbuhnyanya, karena ketakutan terus-menerus akan terbunuh, kehilangan orang-orang terdekat, dan menjadi saksi atas kematian dan kehancuran yang telah meninggalkan trauma psikologis tak tertandingi pada masyarakat Gaza.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Wanita hamil, ibu, dan gadis remaja sangat rentan, karena mereka menghadapi peningkatan tajam dalam keguguran, kekurangan gizi, dan dehidrasi parah akibat keadaan yang mengerikan.
“Ibu dan calon ibu telah menjadi sasaran mesin genosida,” jelas Alsalem.
“Mereka bahkan tidak dapat memberi makan anak-anak mereka yang baru lahir, belum lagi teror dan keputusasaan yang mereka rasakan karena kebutuhan terus-menerus untuk melarikan diri mencari keselamatan di tempat yang tidak aman, pemboman, serangan terus-menerus, eksekusi sewenang-wenang, penghancuran keluarga mereka dan rumah keluarga,” lanjutnya.
Tingkat keguguran pada wanita hamil telah melonjak setidaknya 300 persen, ujarnya.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
“Israel juga telah melancarkan perang terhadap reproduksi,” imbuhnya.
“Bagi saya, penargetan klinik di Gaza dan perintah untuk menelantarkan bayi yang baru lahir agar mati dan membusuk perlahan menjadi lambang kekerasan reproduksi ini, meskipun bukan satu-satunya contoh,” ujarnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat