Bandung, 22 Syawwal 1437/7 Juli 2016 (MINA) – Sebanyak 60 Tenaga Kependidikan di lingkungan Universitas Padjajaran (Unpad) mulai mengikuti Pelatihan Bahasa Inggris Batch I yang diselenggarakan Direktorat Sumber Daya Manusia universitas itu.
Pelatihan yang digelar setiap hari Selasa dan Kamis di Gedung PPBS Unpad Kampus Jatinangor ini akan berlangsung selama 8 minggu ke depan.
Direktur Sumber Daya Manusia Unpad Diana Sari mengatakan, pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari Placement Test yang sudah diselenggarakan bulan Juni lalu. Berdasarkan seleksi TOEIC yang diikuti oleh 256 peserta tersebut, pihaknya mengklasifikasi nilai setiap peserta berdasarkan kelompok A hingga I. Demikian laporan laman resmi Unpad yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Kelas untuk pelatihan kali ini ialah peserta di kelompok C dan D dengan hasil TOEIC-nya 400 sampai 494,” ujar Diana saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (27/7).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Dipilihnya kelompok C dan D untuk mengikuti pelatihan ini bertujuan guna lebih mengoptimalkan kemampuan Bahasa Inggris khususnya komunikasi perkantoran. Diana menuturkan, kelompok ini memiliki potensi untuk diperkuat kemampuan komunikasinya.
“Ini juga untuk mempersiapkan Unpad menuju universitas riset dan berdaya saing regional. Artinya kita sudah mulai harus siap,” kata Diana.
Dengan fokus pada peningkatan pelayanan Unpad di sektor regional, maka pihaknya menggunakan model seleksi TOEIC. Model ini digunakan untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris dari penutur non-Bahasa Inggris dalam penggunaan sehari-hari di lingkungan perkantoran.
Kelompok A dan B, kata Diana, memiliki nilai TOEIC di atas 500. Kelompok ini memiliki kapasitas komunikasi yang sudah baik sehingga nantinya dipersiapkan untuk mengikuti pelatihan tingkat advance, seperti pelatihan melakukan presentasi Bahasa Inggris, hingga menyusun draf atau laporan dalam Bahasa Inggris.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Lebih lanjut Diana menuturkan, hasil TOEIC ini juga menjadi bahan pemetaan kemampuan Bahasa Inggris di kalangan tenaga kependidikan. “Dengan pemetaan ini kami rencanakan akan mendistribusi tenaga kependidikan yang fasih berbahasa Inggris. Mudah-mudahan ini menjadi stimulan yang bagus untuk yang lainnya,” tambahnya.
Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat membangun rasa percaya diri untuk bisa berbahasa Inggris. Selain itu, Diana mengharapkan peserta dapat mendorong tenaga kependidikan lainnya untuk bisa mengoptimalkan kemampuan Bahasa Inggrisnya.
“Kalau percaya diri sudah tumbuh, keinginan untuk berbicara dan belajar juga semakin memungkinkan,” ujar Diana. (T/P006/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September