Bekasi, MINA – Rangkaian pelatihan Leadership Basic Training for Mudabbir (LBTM) Pondok Pesantren Al-Fatah di Bekasi, Jawa Barat, menghasilkan program kepengurusan bagi santri selama setahun.
“Adanya acara LBTM ini adalah amanat mudirus shuffah (pimpinan ponpes) untuk membentuk suatu pengurus dari santri agar semua kegiatan di dalam Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi dapat berjalan dengan baik dan terawasi,” kata Ketua Majelis Pengasuhan Santri (kesantrian) Lukman Hakim, kepada MINA, Kamis (31/10).
“Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi membentuk yang namanya mudabbir/mudabbiroh. Mudabbir untuk muslimin, mudabbiroh untuk muslimah. Dan pada bulan September kemarin sudah kami bentuk sekaligus dilantik sebagai pengurus dari santri di Ponpes Al Fatah Cileungsi,” katanya.
“Agar mereka bisa bekerja dengan terpimpin, terdidik dan terkoordinasi dalam menjalankan amanatnya sebagai pengurus di dalam Pondok Pesantren Al Fatah,” katanya lagi.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Lukman mengatakan, untuk pengajar dalam kegiatan LBTM 2019 ini, dari para guru Ponpes Al Fatah sebanyak 21 orang. Panitia juga meminta bantuan dari anggota TNI Angkatan Darat, yaitu Toton Suhartono dan Sukamto yang berdinas di Rindam Jaya Jakarta.
“Untuk peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dari kelas 10 dan kelas 11 MA (Madrasah Aliyah) setingkat SMK/SMA/STM. Supaya mereka bisa berpikir, menerima dan memahami apa yang diberikan dari semua pemateri,” katanya.
Jumlah dari peserta yang mengikuti kegiatan LBTM 2019 ini sebanyak 45 santri/wati. Pengurus santri ini merupakan program dibawah pengawasan Majelis Pengasuhan Santri. (L/LM/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia