![](http://mirajnews.com/wp-content/uploads/2017/05/LPPOM-300x199.jpg)
Wakil Direktur LPPOM MUI Sumunar Jati saat menutup Pelatihan Bali International Training on Halal Assurance System 2017 di Bali (Foto: Halal MUI)
Denpasar, 9 Sya’ban 1438/5 Mei 2017 (MINA) – Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) Sumunar Jati mengapresiasi atas kerja sama para peserta yang mengadakan pelatihan sangat kondusif dan interaktif.
“Karenanya harapan kami, peserta pelatihan dapat memahami halal secara komprehensif. Seluruh peserta pelatihan halal di Bali lulus. Ini merupakan suatu capaian yang luar biasa dalam suatu pelatihan,” kata Sumunar dalam penutupan Bali International Training on Halal Assurance System 2017 di Bali, Jumat (5/5).
Ia juga menambahkan, ini bisa terjadi karena adanya kerja sama yang bagus antara pihak penyelenggara LPPOM MUI, Indonesia Halal Training and Education Center (IHATEC) dan pihak peserta 95 orang berasal dari 69 perusahaan yang merupakan delegasi dari 17 negara.
Selain itu, sangat penting dalam menerapkan tiga prinsip sertifikasi halal, ketelusuran, otentifikasi dan jaminan halal.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
“Kami memahami prinsip tersebut tidak sederhana. Namun dengan komitmen yang tinggi dan dukungan dari manajemen, standar halal MUI dapat diterapkan pada perusahaan,” jelas Sumunar. Dengan demikian, sangat penting mensosialisasikan standar halal MUI bagi para stakeholder sebagai pemegang kebijakan dalam suatu perusahaan.
Saat penutupan ada penghargaan dengan berbagai kriteria di antaranya, penghargaan peserta dengan nilai terbaik didapatkan oleh Abdul Hadi Ibrahim dari perusahaan Munchy Food Industry, Malaysia serta penghargaan sebagai peserta teraktif diberikan kepada Nazimudin Khaimee, dari Bauli India Bakes dan Sweets, India. (L/R03/R01)
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku