Pelatihan PPIH Arab Saudi Selama 10 Hari

Jakarta, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka pelatihan Panitia Penyelenggara Ibadah (PPIH) di Arab Saudi yang berlangsung sepuluh hari mulai 26 Mei – 4 Juni 2018 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

“Saya bersyukur, dengan adanya pelatihan ini, semua petugas akan saling berbagi pengetahuan dari berbagai bidang,” kata Lukman saat memberikan sambutan yang sekaligus membuka pelatihan PPIH tahun 2018, Jakarta, Sabtu (26/05).

Menteri menyampaikan harapannya di hadapan ratusan petugas PPIH, Pejabat Eselon I, II Kemenag, dan perwakilan Kementerian terkait, bahwa  berkumpulnya semua petugas PPIH Arab Saudi bisa saling berkontribusi pengalaman, pengetahuan serta wawasan dari masing-masing petugas.

“Mari kedepankan rasa syukur, karena saudara-saudara semua mendapat kepercayaan oleh Negara bahkan kepercayaan Allah Swt sebagai petugas haji di Arab Saudi tahun 2018. Ini adalah amanah dan sekaligus kehormatan,” ujarnya.

Saat resmi pelatihan ini dibuka dengan menekan tombol oleh didampingi Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher dan Dirjen PHU, Nizar Ali.

“Berikanlah pelayanan yang terbaik kepada tamu-tamu Allah,” pesan menteri.

Ia juga memesankan, semua petugas dapat mencermati, memahami dan menguasai semua atas hak-hak setiap jamaah haji Indonesia, karena tanpa mengetahui hak jamaah, sulit rasanya untuk memberikan pelayanan dengan baik.

“Semua petugas PPIH wajib memahami, mengetahui, dan menguasai berbagai kewajiban pada diri setiap petugas,” pesannya.

Lebih lanjut ia berpesan, agar petugas PPIH Arab Saudi memahami bahwa hakikat haji itu sebagai perpindahan yang dinamis, mulai dari tanah air, hingga berada di Arab Saudi, dan kembali lagi ke tanah air.

“Dari sekitar 221 ribu jamaah Indonesia, puncak perpindahan pergerakan itu adalah saat wukuf di Arafah,” tambahnya.

Sebelumnya, Dirjen PHU Nizar Ali melaporkan, petugas haji terbagi dua,  yaitu: yang akan menyertai jamaah haji atau yang biasa disebut petugas kelompok terbang (kloter) dan petugas yang tidak menyertai jamaah haji disebut nonkloter. Petugas kloter terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPIH), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

Sedangkan, Direktur Bina Haji Khoirizi menyampaikan bahwa jemaah haji Indonesia tahun 2018 terbagi dalam 511 kloter yang memerlukan 511 TPHI, 511 TPIHI, dan 1.533 TKHI. Sementara kuota petugas nonkloter yang tergabung dalam PPIH Arab Saudi setidaknya ada sekitar 800 orang. (R/R10/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0