Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatihan Wirausaha untuk Pemuda dan Pengungsi Muda Asing

Insaf Muarif Gunawan - Jumat, 15 Februari 2019 - 18:13 WIB

Jumat, 15 Februari 2019 - 18:13 WIB

1 Views

Dompet Dhuafa, UNHCR, ILO dan Atma Universitas Jaya Ciptakan Wirausaha (foto:Dompet Dhuafa)

Jakarta, MINA – Dompet Dhuafa bekerjasama dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), International Labour Organization (ILO), dan Universitas Atma Jaya menyelenggarakan progam pelatihan wirausaha kepada pemuda dan pengungsi muda di Indonesia selama enam bulan sejak September 2018 lalu.

Wisuda peserta diadakan Kamis (14/2) di aula Umar Usman, Jatipadang, Jakarta Selatan, demikian keterangan dari Dompet Dhuafa kepada MINA.

Progam tersebut melatih para pengungsi dan pemuda Indonesia untuk bisa menjadi wirausahawan muda. Selain itu progam tersebut juga menjadi ajang mendekatkan pemuda lokal dengan pemuda pengungsi dari banyak negara. Dengan begitu mereka dapat bertukar ilmu dan nilai budaya setempat.

Zakaria usia 28 tahun, salah satu pengungsi asal Somalia mengatakan, progam pelatihan wirausaha tersebut menjadi harapan bagi peserta yang kebanyakan adalah pengungsi muda dari berbagai negara. Mereka harap dengan progam ini, bisa membantu mereka mandiri, mengingat mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan di Indonesia.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

“Saya dari Somalia, di negara saya penuh dengan perang, ayah saya terbunuh. Empat tahun yang lalu saya putuskan untuk pergi ke Indonesia. Di sini orang-orang sangat baik dan terbuka. Hanya saja saya tidak bisa bekerja di sini, jadi saya kesulitan mendapatkan penghasilan,” terang Zakaria

“Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam progam ini. Saya dapat banyak sekali ilmu. Setelah ini, saya ingin membuka usaha sendiri,” tambah Zakaria.

Dengan terselesaikanya progam ini, diharapkan akan adanya keserasian antara masyarakat lokal dan pengungsi dalam hal pengentasan kemiskinan dan terjalin kerjasama antar keduanya untuk bisa membangun bisnis bersama.

Bukan hanya Zakaria, masih banyak pengungsi yang bernasib sama dengannya di Indonesia. Tahun 2017 saja ada sekitar 14.000 pengungsi lintas negara di Indonesia. kebanyakan berasal dari negara konflik seperti Somalia, Afganistan, dll. (R/Gun/P1).

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

 

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Asia
MINA Preneur
Palestina