Peletakan Batu Pertama Menara MUI dan Milad Ke 43

Jakarta, MINA – Majelis Ulama Indonesia memperingati Milad ke-43 dan dilangsungkan peletakan baru pertama pembangunan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

“Sumber dana pembangunan Menara MUI dioptimalkan dari kekuatan ekonomi umat yang dikelola oleh lembaga wakaf MUI,” kata Ketua MUI Bidang Ekonomi Lukmanul Hakim dalam sambutannya di Jakarta, Kamis (26/7).

Ke depan, dikatakan Lukman, kantor MUI tidak lagi pinjam pakai dari Kementerian Agama tetapi menempati gedung sendiri secara mandiri.

“Jangan bicara kemandirian umat kalau MUI-nya sendiri tidak mandiri. Ini merupakan bagian dari dakwah bil hal kepada umat, mari kita sama-sama mandiri,” tegas Lukman. MUI melakukan gerakan awal untuk menunjukkan kita mandiri. Azam (tekad) mandiri itu sudah kita mulai.

“Pembangunan Menara MUI dilakukan oleh investor. Seratus persen dana pembangunan sudah siap,” kata Lukman. Pihaknya membeli Menara ini dengan dana yang berasal dari wakaf, infak, sedekah, dan skema reksadana syariah.

“Pembangunan ditargetkan selesai sebelum Munas MUI 2020. Insya Allah Munas MUI nanti sudah bisa dilaksanakan di Menara MUI,” ujar Lukman.

Gedung terdiri 20 lantai. Tiga lantai paling bawah tersambung dengan dua tower sebelah Menara MUI  Safa Tower dan Marwa Tower sebagai area bisnis produk halal, kuliner halal, bisnis syariah, dan fashion Islami. Perkantoran yang akan dipakai sebanyak 4-5 lantai. Dua belas lantai sisanya akan disewakan untuk perkantoran.

Nilai bangunan Menara MUI yang seluas 15 ribu meter persegi ini Rp. 600 milyar. Ditargetkan lunas dibeli MUI dalam 5 tahun.

Per tahun perlu pengumpulan dana Rp. 120 milyar. Per bulan Rp. 10 milyar. “Sampai sehari sebelum Peletakan Batu Pertama, Alhamdulillah, sudah ada komitmen sumbangan dari lima pihak masing-masing Rp. 1 milyar,” kata Lukman. (L/R03/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Bahron Ansori

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.