Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Klinik Indonesia di Kabul

Nidiya Fitriyah - Kamis, 1 Maret 2018 - 19:21 WIB

Kamis, 1 Maret 2018 - 19:21 WIB

88 Views ㅤ

Foto: Wapresri.go.id

Kabul, MINA – Usai menghadiri pembukaan Konferensi Proses Kabul Kedua untuk Kerja Sama Perdamaian dan Keamanan di Istana Char Chinar, Kabul, Afganistan, Rabu (28/2), Wakil Presiden Jusuf Kalla meletakkan batu pertama klinik Indonesia Islamic Center (IIC) yang berada di kompleks Masjid Assalam, Jalan Ahmad Shah Baba Mina Distrik 12, Kabul.

Dengan mengendarai mobil selama kurang lebih empat puluh menit, Wapres menyaksikan sambutan hangat masyarakat Afganistan terhadap dirinya di sepanjang jalan dari Istana Char Chinar hingga Masjid Assalam, mulai dari spanduk selamat datang yang terpampang di beberapa tempat hingga warga yang sesekali melambaikan tangan ke arah rombongannya.

“Selamat datang,” sapa anak-anak dan masyarakat setempat dalam bahasa Indonesia saat menyambut orang nomor dua di Indonesia itu begitu tiba di Masjid Assalam. Demikian Wapresri.go.id memberitakan, yang dikutip MINA.

Didampingi Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi dan Duta Besar RI untuk Afganistan Arief Rahman, Wapres langsung menuju tempat peletakan batu pertama klinik IIC. Masjid Assalam dan klinik IIC dibangun oleh pemerintah Indonesia di atas lahan sekitar 10.000 meter persegi yang dihibahkan oleh pemerintah Afganistan.

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

Menurut Wapres, IIC merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah Indonesia dalam membantu proses perdamaian dan rekonsiliasi di Afganistan.

“Selain tempat untuk beribadah, ini juga untuk tempat persahabatan,” ujarnya.

Setelah mengikuti acara seremonial itu, Wapres melakukan salat sunah tahiyatul masjid di Masjid Assalam. Sebelum memasuki masjid, Wapres mengenakan tutup kepala khas negeri para mullah yang dikenal dengan sebutan “turban”, pemberian dari ulama setempat. Ia pun menyempatkan diri untuk berbincang dengan para ulama yang hadir di situ. (R/R04/P2)

 

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

Mi’raj News Agency (MINA) 

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Kementerian Luar Negeri RI (foto: Topcareer.id)
Indonesia
Internasional
Internasional
Dunia Islam
Amerika