Oleh Dudin Shobaruddin, Dosen STISA Abdullah bin Masud Online, Natar, Lampung
PADA 25 Juni 2025 lalu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi meluncurkan Kalender Hijrah Global Tunggal (KHGT) di Convention Hall Walidah Ahmad Dahlan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Kalender ini merupakan terobosan baru yang bertujuan untuk menyatukan seluruh umat Islam di dunia, terutama dalam menetapkan tanggal-tanggal penting hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia.
Latar Belakang
Selama puluhan tahun, umat Islam menghadapi perbedaan dalam penetapan hari raya keagamaan. Perbedaan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan bulan) menjadi penyebab utama perbedaan penetapan tanggal hari raya. Akibatnya, sering timbul ketidakharmonisan di kalangan umat dan antarorganisasi Islam, bahkan tak jarang menimbulkan gesekan sosial. Penulis mengenang masa Orde Baru ketika perbedaan penetapan hari raya menyebabkan intimidasi dan pemeriksaan oleh berbagai aparat, seperti Koramil, Polsek, hingga Polres.
Fenomena semacam itu memperlihatkan pentingnya adanya kalender Hijriah global yang disepakati bersama umat Islam sedunia. Dengan semangat persatuan ini, Muhammadiyah mengambil inisiatif merancang KHGT sebagai standar kalender Islam yang seragam secara internasional, dengan satu tanggal untuk satu hari yang berlaku di seluruh dunia.
Baca Juga: Kutukan Dekade ke-8, Isyarat Runtuhnya Negara Yahudi
Metodologi
Kalender Hijrah Global Tunggal ini disusun menggunakan metode hisab astronomi terkini yang dikembangkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Metode ini menggabungkan akurasi ilmiah dengan prinsip-prinsip syariat Islam, menghasilkan data yang konsisten dan terpercaya. Pendekatan ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi astronomi, tetapi juga tetap menjaga nilai-nilai keagamaan secara utuh.
Dampak Positif
Peluncuran KHGT merupakan langkah monumental dalam upaya menyatukan umat Islam, terutama dalam penetapan hari raya secara bersama. Dengan adanya kalender tunggal ini, umat Islam di seluruh belahan dunia dapat lebih mudah berkoordinasi dalam menjalankan ibadah, memperkecil potensi konflik, dan memperkuat solidaritas serta ukhuwah Islamiyah.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyambut baik inisiatif ini. H.E. Ambasador Tarig Ali Bakheet, Asisten Sekretaris Jenderal OKI bidang Kemanusiaan, Sosial, Budaya, dan Urusan Keluarga, memberikan apresiasi tinggi atas peluncuran KHGT, sebagaimana diberitakan oleh Harian Republika edisi 26 Juni 2025.
Ke depan, harapannya tak ada lagi perbedaan dalam menetapkan hari raya seperti Idul Fitri dan Idul Adha, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Dengan satu kalender Hijriah global, umat Islam akan tampil lebih bersatu, serempak dalam ibadah, serta memperkuat citra kebersamaan di mata dunia. Aamiin.
Baca Juga: Bila Mata Tak Terjaga, Hati Bisa Ternoda
Selamat menyambut Tahun Baru Hijriah 1447 dengan semangat baru bersama Kalender Hijrah Global Tunggal.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kesewenang-wenangan Pendirian Gereja: Fakta, Realita, dan Suara Umat yang Terpinggirkan