Jakarta, MINA – PT Central Global Network (CGN) meluncurkan platform digital DIY (Do It Yourself) Umroh pertama di dunia yang diberi nama UMRA.
”Saat ini masyarakat sudah bisa mengakses, mendaftar dan mewujudkan perjalanan umroh sepenuhnya swakelola. Tinggal ketik UMRA.ID di Android dan iOS akan tersedia tak lama lagi,” kata Ma’an Muadz, Direktur CGN di Auditorium Mandiri Syariah, Jakarta, Kamis (28/11) dalam acara peluncuran dan talkshow.
Peluncuran tersebur dihadiri perwakilan dari Komisi VIII DPR RI, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Bank Syariah Mandiri, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), dan mitra dari PT Central Global Network (CGN).
Ventje Rahardjo, Direktur Eksekutif KNKS saat menyampaikan sambutan mendukung kehadiran platform digital yang memberikan kebebasan penggunanya untuk merancang dan mewujudukan perjalanan umrohnya sendiri itu.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Menurutnya, digitalisasi dalam penyelenggaraan Umroh dapat meminimalisir penipuan dari lembaga penyerenggara ibadah Umroh.
“Platform digital Umroh sudah bekerja sama dengan agen resmi terkurasi dengan standar layanan yang baik dari Kemenag,” kata Ventje.
UMRA diluncurkan bersamaan dengan ditandatanganinya kerja sama strategis dengan Bank Syariah Mandiri dalam hal kemudahan pembayaran dan pemasaran untuk nasabah melalui integrasi platform.
Selain itu, UMRA juga menjalin kerja sama dengan MUI untuk promosi bersama program Umroh Ramah Lingkungan (Green Umra), program donasi dengan Sharinghappiness, kerja sama jaringan hotel Dar El-Iman serta komunikasi jamaah bersama lndosatooredoo.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
CEO UMRA.ID Ahmad Husani menyebut platformnya bukanlah marketplace umroh, tapi sepenuhnya swakelola atau populer disebut Do It Yourself (DIY) Umra.
”Intinya menyesuaikan kantong. Agar sesuai kantong, jamaah akan mengeksplorasi fitur di UMRA.ID, mulai memilih pesawat, rutenya, hotel dan lokasinya, durasi tinggal di Makkah, Madinah, memilih asuransi dan juga aplikasi visa,” jelas Ahmad.
Soal pembimbing dan program selama umroh, dia mengatakan pihaknya menargetkan pada wisatawan mandiri yang tidak memerlukan pembimbing dan terbiasa menyusun perjalanannya sendiri.
Sementara Endy Kurniawan, praktisi digital commerce yang jadi salah satu narasumber saat talkshow bertema ”Habitual Disruption: Pengaruh Perilaku Native Digital pada Cara Traveling,” mengatakan, data Kemenag usia 25-50 tahun saat ini mendominasi jamaah umroh Indonesia.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
“Mereka ‘educated’ dan mandiri serta terbiasa bertransaksi apapun melalui gawai,” kata Endy.
Endy mengungkapkan, dirinya sudah menggeluti travel konvensional selama 10 tahun.
“Sejak 2013 kami melayani umroh dan lengkap dengan semua ijinnya. Ada tiga alasan kami masuk ke layanan digital. Pertama: perubahan perilaku masyarakat, kedua teknologi sebagi pemudah dan ketiga visi Arab Saudi 2030 yang akan membuka keran wisata relijius,” tambah Endy. (L/R01/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng