Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMAIN ALJAZAIR BEBAS PUASA SAAT LAWAN JERMAN

Rudi Hendrik - Selasa, 1 Juli 2014 - 02:00 WIB

Selasa, 1 Juli 2014 - 02:00 WIB

717 Views

Pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic memberi pengarahan anak asuhnya (Gambar: Spekta News)
Pelatih Aljazair <a href=

Vahid Halilhodzic memberi pengarahan anak asuhnya (Gambar: Spekta News)" width="300" height="154" /> Pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic memberi pengarahan anak asuhnya (Gambar: Spekta News)

Porto Alegre, Brazil, 2 Ramadhan 1435/30 Juni 2014 (MINA) – Pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic pada Ahad (29/6), menyatakan bahwa ia memberi pemainnya kebebasan untuk berpuasa dalam laga melawan Jerman, Senin (30/6).

“Saya selalu memungkinkan pemain untuk membuat keputusan mereka sendiri,” kata Halilhodzic kepada wartawan, Ahad di Porto Alegre, Brasil.

Namun pertanyaan berulang wartawan tentang Ramadhan para pemain Aljazair, membuat pelatih kelahiran Bosnia itu agak gusar, Modern Ghana memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pelatih 61 tahun itu gusar dengan kritik dari pers Aljazair yang memberi kesan bahwa ia telah menyarankan pemainnya untuk tidak mengikuti Ramadhan.

Baca Juga: Senator AS akan Ajukan RUU Penghentian Penjualan Senjata ke Israel

Wartawan telah berulang kali menanyakan “apakah pemainnya memelihara Ramadhannya pada malam mereka bertanding melawan Jerman di Piala Dunia”.

Jerman akan menghadapi Aljazair di Porto Alegre di pertandingan 16 besar.

“Berhentilah bertanya padaku tentang Ramadan atau aku akan berdiri dan pergi,” gerutu Halilhodzic. “Ini bukan pertama kalinya saya melatih tim dengan Muslim, saya sendiri seorang Muslim.”

“Sayangnya, saya telah membaca beberapa surat kabar, dan orang tertentu, yang terus menodai citra saya dan mempertanyakan kehormatan dan integritas saya,” katanya.

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Trump Terjadi Lagi, Fox dan NYT Ungkap Tersangka

Laga melawan Jerman telah menarik banyak pertanyaan tentang sejarah ‘Shame of Gijon‘ yang tetap menjadi kenangan duka di Aljazair.

Meskipun mengalahkan Jerman Barat 2-1 di pertandingan grup mereka, Aljazair tersingkir dari Piala Dunia 1982 setelah Jerman menang 1-0 atas Austria di Gijon.

“Tidak ada yang melupakan apa yang terjadi pada tahun 1982, para pemain akan termotivasi untuk membalas dendam mereka, tapi orang Jerman juga akan melakukan segalanya untuk sampai ke perempat final,” kata Halilhodzic.

“Kami akan mempersiapkan ini seolah-olah itu adalah pertandingan paling penting dalam karir kami,” tambahnya. (T/P09/R1)

Baca Juga: Chili Ajukan Deklarasi Intervensi dalam Kasus Genosida Israel di ICJ

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
MINA Preneur
Palestina
MINA Health