Pemain Basket Muslimah AS Dilarang Bermain Karena Jilbabnya

Washington, 18 Jumadil Akhir 1438/17 Maret 2017 (MINA) – Pelatih basket wanita dari Universitas Watkins Mill, Serikat (AS), Donita Adams mengungkapkan kekecewaannya, sebab, salah satu pemain andalannya Je’Nan Hayes duduk di bangku cadangan karena larangan memakai jilbab saat pertandingan. Adams mengaku tak punya pilihan.

“Aku bahkan tidak ingin melihat ke arah Je’Nan pada saat itu. Saya belum mengatakan kepadanya bahwa dia tidak diizinkan untuk bermain dalam permainan karena jilbabnya,” kata Adams, demikian The Baltimore Sun melaporkannya.

Adams menuturkan, Hayes adalah seorang pemain junior di musim pertamanya bermain basket, namun tidak diizinkan untuk bermain karena dia memakai jilbab sebagai bagian dari ajaran agamanya.

Adam mengungkapkan, sebelum pertandingan dimulai, kepala informasi mendatanginya untuk mengingatkan aturan bahwa pemain dilarang mengenakan jilbab.

Mengenai larangan itu, Hayes mengaku kecewa. Bahkan ia menyebut larangan itu sebagai bentuk diskriminasi terhadap dirinya.

“Ini bukti yang terdokumentasi” menurut ajaran agama saya tentang perlunya menutupi kepala. Saya merasa didiskriminasi, dan saya tidak merasa baik sama sekali,” kata Hayes.

Hayes menegaskan bahwa larangan bermain basket karena alasan jilbab itu tidak dapat diterima.

“Jika alasan lain seperti baju saya yang tidak seragam atau apa pun, maka saya akan ‘Oke.’ Tetapi jika karena agama saya itu yang menjadi alasan, maka saya tak bisa menerima, dan saya merasa bahwa itu tidak benar sama sekali,” ujar Hayes.

Kabar bahwa Hayes tidak diizinkan untuk bermain karena jilbabnya pertama kali dilaporkan oleh The Current, koran mahasiswa Watkins Mill.

Hayes mengaku sudah bermain pada 24 pertandingan pertama musim ini tanpa ada arahan dari pelatihnya tentang aturan larangan memakai jilbab, yang diatur dalam buku aturan dari Asosiasi Federasi Nasional AS. (T/R09/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.