Brunei, MINA – Sejumlah perusahaan Brunei pada Selasa (12/12) menandatangani perjanjian aliansi strategis dengan pemain halal global utama dari Indonesia dan Malaysia untuk meningkatkan kerja sama logistik dan pemasaran.
Kesepakatan tersebut diharapkan dapat membantu produk Brunei menembus pasar halal global yang lebih luas.
“Kesepakatan ini bertujuan untuk mengembangkan Kesultanan (Brunei) sebagai pusat halal tidak hanya untuk pasar lokal, juga Masyarakat Ekonomi ASEAN, memanfaatkan Kawasan Pertumbuhan ASEAN Timur (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, and Filipina East ASEAN Growth Area/BIMP-EAGA) terhubung dengan pasar produk kami,” ujar Zailan bin Pehin Dato Mohd Don, Mentor Utama Cottage and Youth Initiative Programme (CYiP) yang mengorganisasikan penandatanganan dan Penasehat Kamar Dagang dan Industri Nasional Brunei Darussalam, kepada Borneo Buletin kemarin di sela-sela upacara penandatanganan.
Ia menekankan, perjanjian yang ditandatangani antara International Halal Trade Hub Services, Tri-Star Shipping and Trading (Brunei), FSM Logistics Sdn Bhd (Sarawak, Malaysia), dan PT Winmas Logistic (Indonesia), bertujuan untuk menyediakan layanan logistik halal dan membangun konektivitas yang efisien antara BIMP-EAGA dan ASEAN Plus Cina, Korea Selatan, dan Jepang.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Sebuah nota kesepahaman (MoU) ditandatangani antara APIM International Academy Sdn Bhd dan Bru Trade International Sdn Bhd, sebuah badan pemasaran offline yang menyediakan layanan pelatihan profesional untuk bisnis, perdagangan, dan kewirausahaan.
“Sebuah kesepakatan juga ditandatangani dengan Asosiasi Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI), salah satu organisasi kemasyarakatan baru dan terbesar di Indonesia dan sebuah asosiasi yang didirikan untuk meningkatkan peran dan kontribusi pengusaha Muslim dalam memberdayakan ekonomi masyarakat,” Zailan menambahkan.
CYiP telah membantu ribuan bisnis nano dan mikro serta usaha kecil dan menengah (UKM) setiap hari. Bantuan itu berupa sesi kelompok fokus pada kualitas produk, kemasan, dan inovasi, terutama berfokus pada produk Brunei.
“CYiP Business Programme iCentre dimulai hampir satu tahun yang lalu dengan tujuan untuk mempromosikan perdagangan halal, menciptakan pemimpin bisnis yang mampu bersaing di pasar global dan mendorong bisnis cluster dan merek produk untuk produk berkualitas premium.
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku
“Dengan kebijakan pemerintah yang memperkuat sektor swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Brunei, CYiP Business Programme telah tumbuh lebih cepat daripada yang ditargetkan,” tambahnya.
“Pasar halal global adalah bisnis bernilai US$3,7 triliun dan tujuan kami bukan untuk bersaing memperebutkan pangsa pasar namun untuk memimpin pasar sesuai dengan kewajiban syariah,” Zailan mengatakan.
“Kerja sama kami dengan BIMP-EAGA Business Council Brunei Darussalam (BEBC BD) telah menjadi landasan bersama bagi kami untuk fokus pada ekonomi halal. Dengan memanfaatkan BIMP-EAGA sebagai platform ekonomi utama melalui BEBC BD, strategi utama kami adalah menjadikan Brunei Darussalam sebagai Pusat Perdagangan Halal Internasional dan mempromosikan Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai basis produksi dan seluruh Asia sebagai basis pasar.”
“Kedua, menjadikan Asia Tengah sebagai Pusat Perdagangan Halal Kawasan dan Asia sebagai basis produksi dengan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) sebagai basis pasar. Ketiga, menjadikan Timur Tengah sebagai Pusat Perdagangan Halal global utama,” tambahnya. (T/R11/RI-1)
Baca Juga: UMK Wajib Sertifikasi Halal 17 Oktober 2026: Bagaimana dengan Produk Luar Negeri?
Miraj News Agency (MINA)
Baca Juga: BPJPH, MUI, dan Komite Fatwa Sepakati Solusi Masalah Nama Produk Halal