Malmo, MINA – Sedikitnya 20 kuburan Muslim dan Kristen Ortodoks dirusak di sebuah pemakaman di kota Malmo, Swedia selatan, media lokal melaporkannya Senin (2/5).
Sebagaimana dikutip dari MEMO, banyak batu nisan juga dicoret dengan cat merah oleh orang tak dikenal di Pemakaman Ostra, lapor penyiar publik Swedia SVT, mengutip juru bicara polisi Nils Norling.
Surat kabar SvD Swedia melaporkan, sekitar 20 kuburan rusak dan umat Islam yang ingin berdoa untuk kerabat mereka yang meninggal pada hari pertama perayaan hari raya Idul Fitri 1443H memperhatikan kejadian tersebut dan memberi tahu polisi.
Polisi Swedia mengatakan mereka tidak memiliki informasi tentang pelaku insiden tersebut dan meminta saksi mata untuk menghubungi mereka.
Baca Juga: Turkiye Konfirmasi Tolak Akses Wilayah Udara untuk Presiden Israel
Aksi vandalisme tersebut terjadi di tengah meningkatnya Islamofobia di negara tersebut.
Ramus Paludan, seorang politisi Denmark-Swedia yang memimpin partai sayap kanan Stram Kurs (“Garis Keras”), mengatakan saat Ramadhan bahwa ia membakar satu salinan Al-Quran dan merencanakan lebih banyak lagi selama serangkaian aksi unjuk rasa.
Pengumumannya memicu gelombang serangan Islamofobia dan bentrokan dengan pengunjuk rasa sayap kanan di negara Nordik itu.
Paludan sebelumnya dilarang di Swedia setelah dia membakar Alquran pada 2020 tetapi diberi izin untuk serangkaian demonstrasi selama akhir pekan perayaan Paskah bulan lalu.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Qatar, Arab Saudi, Yordania, Irak, Iran dan Mesir dan negara mayoritas Muslim termasuk Indonesia semuanya mengutuk insiden tersebut.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan