Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemantau HAM: Blokade Israel 14 Tahun Akibatkan 1,5 Juta Warga Gaza Jadi Miskin

Rudi Hendrik - Selasa, 1 Februari 2022 - 14:36 WIB

Selasa, 1 Februari 2022 - 14:36 WIB

1 Views

Jenewa, MINA – Sebuah kelompok hak asasi manusia telah mendokumentasikan konsekuensi mengerikan dari blokade Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, dan menyeru masyarakat internasional untuk menekan rezim Tel Aviv agar mengakhiri blokade ilegal dari daerah kantong pantai yang miskin tersebut.

Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengatakan dalam laporan tahunannya, sekitar 1,5 juta dari total populasi Jalur Gaza yang berjumlah 2,3 juta, telah menjadi miskin karena lebih 14 tahun blokade Israel dan pembatasan yang diberlakukan di daerah kantong itu, Wafa melaporkan, Senin (31/1).

Dalam laporannya, berjudul Bitter 16: A Generation Bred in Captivity, Euro-Med, didokumentasikan efek mengerikan dari blokade Israel pada tingkat sosial, ekonomi, dan kemanusiaan, yang diperburuk oleh serangan militer berulang di Gaza—yang terakhir terjadi pada Mei 2021.

Organisasi nirlaba untuk perlindungan hak itu juga mencatat, terlepas dari memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, kebijakan hukuman kolektif Israel terhadap penduduk pesisir tetap berlaku, dengan cara yang jelas memperlihatkan niat Tel Aviv untuk menimbulkan kerusakan materi dan moral yang besar pada penduduk.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Laporan tersebut lebih lanjut mendokumentasikan multiplikasi indikator krisis kemanusiaan di Gaza akibat blokade.

Misalnya, tingkat pengangguran meningkat dari 23,6% sebelum pengepungan pada 2005 menjadi 50,2% pada akhir 2021—salah satu yang tertinggi di dunia.

Demikian juga, kemiskinan telah meningkat tajam karena penutupan dan larangan Israel, dari 40% pada 2005 menjadi 69% pada 2021.

Ini juga meninjau keadaan keruntuhan ekonomi yang diderita Gaza karena blokade, menyoroti bahwa ribuan fasilitas produksi dan layanan telah dihancurkan atau dirusak selama serangan militer Israel beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Serangan militer terakhir pada Mei 2021 saja mengakibatkan kehancuran ratusan fasilitas ekonomi, dengan total kerugian sekitar AS$400 juta, tambah laporan itu.

Sektor kesehatan adalah salah satu yang paling terpengaruh oleh blokade sejak Israel mencegah atau membatasi masuknya obat-obatan dan pasokan medis ke Gaza, menyebabkan layanan perawatan kesehatan menurun sebesar 66%, menurut laporan itu.

Euro-Med lebih lanjut meminta Israel untuk mengakhiri blokadenya di Gaza, mengizinkan warga Palestina untuk menggunakan semua hak mereka, dan berhenti secara kolektif menghukum warga sipil.

Komunitas internasional harus memaksa Israel, sebagai kekuatan pendudukan, untuk menghormati hak-hak semua warga Gaza sesuai dengan norma-norma internasional yang relevan dan mengesampingkan sektor ekonomi, kesehatan, makanan, infrastruktur, dan sektor lainnya, kata kelompok itu.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Euro-med juga mendesak Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) untuk membuka penyelidikan terhadap para pemimpin dan tentara Israel yang terlibat dalam hukuman kolektif, dan serangan militer terhadap Gaza untuk dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan standar keadilan internasional. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda