Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembakaran Al-Qur’an Sebabkan Kerugian dan Kerusuhan di Swedia

sri astuti - Senin, 4 September 2023 - 14:33 WIB

Senin, 4 September 2023 - 14:33 WIB

4 Views

Stockholm, MINA – Tindakan penodaan yang berulang terhadap kitab suci Islam, Al-Qur’an, dalam sembilan bulan terakhir telah merugikan Swedia hampir $200.000.

Tindakan provokatif pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan oleh politisi Swedia-Denmark Rasmus Paludan dan Salwan Momika, seorang pengungsi Irak yang tinggal di Stockholm, telah mengambil 2,2 juta krona Swedia (sekitar $199.300) dari negara Nordik tersebut, menurut penyiar Radio Swedia Sveriges Radio.

Tindakan ini menambah kerugian karena penempatan lebih banyak petugas polisi dan mengganggu tugas rutin banyak dari mereka, kata laporan itu.

Sebelumnya, tindakan aktivis-aktivis sayap kanan Swedia membakar Al-Qur’an di Kota Malmo sempat juga memicu kerusuhan pada 2020. Kerusuhan saat itu terjadi setelah sekitar 300 orang berkumpul untuk menggelar unjuk rasa.

Baca Juga: Hezbollah Berharap Pemimpin Baru Suriah Anti-Zionis Israel

Pada 28 Agustus 2020, pengunjuk rasa menyalahkan api dan melempari polisi serta tim penyelamat dengan berbagai benda. Peristiwa itu mengakibatkan sejumlah petugas polisi terluka dan beberapa pengunjuk rasa ditangkap.

Kekerasan dipicu pembakaran Al-Qur’an pada Jumat malam di dekat permukiman imigran oleh Rasmus Paludan yang belakangan kembali melakukan pembakaran Al-Qur’an. Saat itu tiga orang ditangkap karena dianggap menghasut kebencian terhadap kelompok etnik setelah menendang kitab suci umat Muslim.

Aksi provokatif pembakaran Al-Qur’an di Swedia

Selain Denmark, Swedia juga mendapat kritik luas karena mengizinkan penodaan Al-Qur’an di depan umum di bawah perlindungan polisi.

Baca Juga: Sekolah-sekolah di Suriah Kembali Buka Pasca Jatuhnya Rezim Asaad

Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) sayap kanan, telah membakar salinan kitab suci umat Islam di kota Malmo, Norrkoping, Jonkoping, dan Stockholm di Swedia, termasuk selama Paskah tahun lalu.

Pada tanggal 21 Juni, dia membakar salinan Al-Qur’an di luar Kedutaan Besar Turki di Swedia.

Momika menjadi berita utama sepekan kemudian, ketika dia membakar Al-Qur’an di luar masjid di Stockholm selama Idul Adha, salah satu hari raya keagamaan Islam utama yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Pada tanggal 20 Juli, di luar Kedutaan Besar Irak di Swedia, ia melemparkan mushaf Al-Qur’an dan bendera Irak ke tanah dan menginjaknya, kemudian membakar mushaf Al-Qur’an tersebut di luar gedung parlemen Swedia pada tanggal 31 Juli.

Baca Juga: Liga Arab Kutuk Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Imigran Iran Bahrami Marjan melakukan tindakan provokatif serupa di Angbybadet, sebuah daerah dekat Stockholm, pada 3 Agustus.

Momika juga kembali melakukan pembakaran Al-Qur’an di luar Kedutaan Besar Iran di Swedia pada awal Agustus, dan satu lagi di depan Masjid Stockholm pekan lalu.

Meski mengakui bahwa tindakan tersebut merugikan citra Swedia dan membahayakan keamanan, Momika masih bisa mendapatkan izin dari pihak berwenang.

Badan keamanan Swedia juga mengatakan situasi keamanan negaranya memburuk setelah pembakaran Al-Qur’an yang terus berlanjut. (T/R7/P1)

Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Palestina
Internasional
Dunia Islam
Dunia Islam