Pembakaran Al-Quran, Imaam Yakhsyallah Mansur : Perkembangan Islam Tak Terbendung

Jakarta, MINA – Menanggapi aksi pembakaran salinan Al-Quran oleh seorang pria di luar masjid pusat di ibu kota Swedia, Stockholm, bertepatan dengan perayaan Idul Adha, Rabu (28/6), mangatakan, hal itu menunjukkan ketakberdayaan musuh-musuh Islam terhadap perkembangan Islam yang tidak terbendung.

“Kebencian musuh-musuh Islam terus meningkat, sehingga mereka melakukan tindakan emosional dan bodoh seperti itu,” ujar Imaam Yakhsyallah Mansur kepada MINA, Kamis (29/6).

Ia menekankan, seharusnya seluruh umat ikut mengutuk aksi kejahatan ini. “Namun tidak perlu ditanggapi dengan emosi tentunya,” ujarnya.

“Justru mari kita tingkatkan dakwah yang rahmat karena terbukti para pembenci Islam akhirnya banyak juga yang kemudian masuk Islam, bahkan menjadi pembela Islam,” lanjut Pembina Jaringan Pondok Pesantren Al-Fatah se-Indonesia tersebut.

Baca Juga:  Universitas Brown Setujui Voting Tuntutan Mahasiswa Pro-Palestina

Hal semacam ini terjadi sejak masa Nabi Muhammad Shallalahu ‘Alaihi Wasallam sampai sekarang, imbuhnya.

Imaam Yakhsyallah Mansur menegaskan, perkembangan Islam tidak akan berhenti dengan aksi seperti ini, karena Allah telah menjaminnya. Ia mengutip Surat At-Taubah ayat 32 dan Ash Shaff ayat 8-9.

“Tindakan seperti ini makin membuktikan kebenaran Islam sebagai agama yang penuh toleransi, karena belum pernah terjadi umat Islam membakar kitab agama lain dan mengganggu agama lain,” lanjutnya.

Aksi pembakaran salinan Al-Quran dilakukan oleh seorang pria di luar masjid pusat di ibu kota Swedia, Stockholm, bertepatan dengan perayaan Idul Adha, Rabu (28/6).

Pria yang telah meminta izin kepada pihak kepolisian untuk aksi tersebut, adalah seorang pengungsi asal Irak yang menginginkan Al-Quran itu dilarang.

Baca Juga:  Sudah 92% Visa Jamaah Haji Reguler Indonesia Terbit

Pelaku terlebih dahulu merobek-robek halaman-halaman Al-Quran, lalu menyekanya dengan sepatunya, dan membakar beberapa di antaranya di depan publik, kata lembaga penyiaran publik Swedia SVT.

Sekitar 200 orang berkumpul untuk menonton, termasuk para pengunjuk rasa. Seorang pria ditahan setelah dia mencoba melempar batu. (L/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.