Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangkit Listrik di Gaza Mulai Beroperasi Lagi

Rana Setiawan - Kamis, 17 Agustus 2017 - 20:25 WIB

Kamis, 17 Agustus 2017 - 20:25 WIB

165 Views

Pembangkit listrik satu satunya di Jalur gaza (Foto: MINA)

Pembangkit listrik satu satunya di Jalur gaza (Foto: MINA)

Jalur Gaza, MINA – Kementerian Sumber Daya Alam Palestina di Gaza menyatakan, generator kedua pada pembangkit listrik utama dan satu-satunya mulai beroperasi lagi pada Kamis pagi (17/8) setelah dimulainya kembali penyaluran bahan bakar dari Mesir.

Juru bicara kementerian tersebut yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada koresponden Al-Ray yang dikutip MINA, ketidakpastian mengenai jadwal distribusi listrik baru-baru ini disebabkan oleh kurangnya bahan bakar Mesir selama sekitar satu pekan, menyebabkan hanya satu generator yang beroperasi di pembangkit listrik tersebut.

“Dimulainya kembali penyaluran bahan bakar Mesir ke badan Rabu malam (16/8) dan mulai mengoperasikan generator kedua di pembangkit listrik tersebut akan mendukung program pendistribusian listrik secara masif,” katanya.

Dia menunjukkan, pengoperasian generator tambahan di stasiun bergantung pada kedatangan jumlah bahan bakar yang lebih banyak.

Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa

Dalam beberapa pekan terakhir, defisit daya di Gaza mencapai 500 megawatt sementara kebutuhan listrik jalur Gaza terus meningkat hingga menjadi 600 megawatt.

Sektor ini telah menderita krisis listrik selama berbulan-bulan karena pengenaan pajak “Balu” terhadap bahan bakar pabrik tunggal di daerah kantong oleh Pemerintah Rekonsiliasi Nasional, serta gangguan jalur Mesir yang terus berlanjut.

Krisis tersebut mengakibatkan listrik terputus selama 22 jam dan hanya menyala 2 jam setiap harinya.

Gaza telah diblokade Israel dari laut, darat, dan udara sejak tahun 2007 menjadikannya sebagai penjara terbuka terbesar di dunia bagi para penduduknya. Blokade itu juga membuat situasi yang telah menyebabkan penurunan standar hidup, tingkat pengangguran belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemiskinan tak henti-hentinya.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid

Menurut PBB, selama 2016, perbatasan dibuka hanya 44 hari, sedangkan sebelum itu pada 2015, perbatasan hanya dibuka selama 21 hari. (T/R01/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Al-Qassam Tembak Mati Tentara Zionis! Perlawanan Gaza Membara di Tengah Genosida

Rekomendasi untuk Anda