Gaza, 19 Muharram 1436/13 November 2014 (MINA) – Pembangkit listrik Gaza berhenti beroperasi sejak Rabu pagi kemarin, setelah pasokan bahan bakar berhasil masuk dua hari lalu hampir habis.
Menurut Kepala Pembangkit Listrik di Gaza, Rafiq Maliha, pasokan pengiriman bahan bakar ke Gaza berhenti pada Selasa (11/11), setelah Israel menutup perbatasan Karim Abu Salim pasca meledaknya sebuah truk tangki di sana.
Kejadian itu mengakibatkan seorang pria Palestina dan dua lainnya terluka. Truk tangki tersebut membawa bahan bakar diesel dari wilayah Palestina yang diduduki Israel ke Gaza yang meledak di persimpangan Karim Abu Salim.
Hingga berita ini ditulis, penyebab ledakan tersebut masih belum diketahui, demikian dilaporkan Palestinian Information Center (PIC) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Badan-Badan PBB Siap Salurkan Bantuan ke Gaza Pasca Gencatan Senjata
Otoritas pendudukan Israel mengatakan, pihaknya telah menunda aliran pasokan bahan bakar ke Gaza sampai kerusakan yang disebabkan insiden itu diperbaiki.
Perusahaan listrik setempat memperingatkan, setiap rumah hanya akan mendapatkan listrik selama enam jam per hari, sampai masalah itu diselesaikan.
Israel menghancurkan satu-satunya pembangit listrik di Gaza pada 29 Juli lalu mengakibatkan kurangnya daya listrik, dan sekarang pembangkit listrik hanya menghasilkan 90 megawatt dari total kapasitas 140 megawatt.
Pembangkit listik hanya mampu memenuhi kebutuhan setengah warga Gaza, dari 1,8 juta warga.(T/P008/R05)
Baca Juga: Analis Soroti ‘Kelucuan’ Biden dan Trump Klaim Berhasil Sepakati Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Beri Penghormatan Bagi Negara Pendukung Palestina Termasuk Indonesia