Listrik" width="372" height="254" />Gaza, 20 Dzulqa’dah 1435/15 Septembbber 2014 (MINA) – Direktur Utama Perusahaan Listrik, Walid Sayel mengatakan, satu-satunya pembangkit listrik di Gaza sekarang siap bekerja, namun harus menunggu pengiriman pasokan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya.
Pembangkit listrik ini telah berhenti total setelah diserang pesawat tempur Israel selama Agresi militer di Gaza yang berlangsung 51 hari. Middle East Monitor melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurut Sayel, perusahaan telah menerima janji dari Presiden Palestina, Mahmud Abbas untuk menyediakan bahan bakar dalam beberapa hari mendatang.
Dia menyebutkan, kerusakan pabrik telah diperbaiki dan sudah siap berfungsi hingga bahan bakar tiba.
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam
Menteri Turki di bidang energi, Taner Yildiz mengatakan negaranya siap mengirim pembangkit listrik 100 megawatt ke Gaza.
Jalur Gaza membutuhkan 360 megawatt listrik untuk mengakomodasi kebutuhan warganya, namun hanya 200 megawatt yang tersedia.
Selama bertahun-tahun, setidaknya 1,9 juta penduduk Jalur Gaza telah mengalami pemadaman listrik setiap hari selama delapan jam. Jika sedang kehabisan bahan bakar, pemadaman listrik diperpanjang sampai 12 jam sehari.
Gaza tergantung pada tiga sumber untuk pasokan listriknya, pertama dari Israel yang memasok dengan 120 megawatt, Mesir memasok 28 megawatt dan ketiga pembangkit listrik Gaza, yang memasok antara 40 hingga 60 megawatt. (T/P006/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi
https://www.middleeastmonitor.com/news/middle-east/14127-gazas-only-power-plant-ready-to-work-pending-fuel-supply