Gaza, 3 Ramadhan 1434/11 Juli 2013 (MINA) – Kementrian pendidikan di Gaza menyatakan pada Selasa (9/7) bahwa pekerjaan pembangunan 39 sekolah di jalur Gaza terhenti akibat pembaharuan blockade dan penutupan terowongan.
Ia mengatkan dalam sebuah laporan bahwa penghentian pembangunan sekolah-sekolah akan berpengaruh negatife terhadap proses pendidikan di Jalur Gaza.
Dilansir situs Al-Qassam, Kementrian menyatakan bahwa penutupan menyebabkan kekurangan bahan bangunan seperti semen, besi, kerikil, ubin, kayu, cat, aluminium dan peralatan listrik. Laporan menyebutkan, pekerjaan bangunan 12 sekolah berada dalam tahap di bawah akhir konstruksi, sementara dua tahap lainnya berada dalam tahap menengah, tahap-tahap itu terhenti.
Ia menambahkan bahwa untuk membangun 25 sekolah lainnya dihentikan karena alas an yang sama.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sementara dalam laporan terkait, diungkapkan Nur Ikhwan, contributor MINA di Gaza bahwa “Kondisi terkini Gaza, perbatasan Rafah di perketat, hanya 50 orang perhari yang boleh melintasi perbatasan, kondisi ini diperparah dengan ditutupnya hampir 90 % terowongan yang menghubungkan Rafah Gaza dengan Rafah Mesir,” kata Nur Ikhwan.
Kondisi ini tentunya berdampak sangat besar bagi kehidupan masyarakat Gaza, ketidaktersediaan bahan pangan dan bangunan juga membuat kondisi ini semakin parah dan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat Gaza.
“Dampak dari diperketatnya Rafah dan di tutupnya terowongan sangat dirasakan masyarakat Gaza, sejak awal Juni, semen, besi, block dan peralatan bangunan lain menjadi barang yang langka. Ini menghambat proses pembangunan di Gaza,“ kata Nur Ikhwan. (T/P013/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel