Bandar Lampung, 22 Jumadil Awwal 1436/13 Maret 2015 (MINA) – Pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang juga meliputi kawasan Lampung Selatan, akan mempermudah akses pada Masjid An-Nubuwwah yang sedang dibangun sebagai Pusat Peradaban Islam Internasional di Pondok Pesantren Al-Fatah Lampung, yang berlokasi di dusun Muhajirun, Desa Negaratu, Natar, Lampung Selatan.
Pembangunan jalan tol dimulai dari Terminal Batu Putu di Kecamatan Natar, dan Terminal Kalianda serta Terminal Bunut. Hal ini menjadi tanda, Kabupaten Lampung Selatan akan menjadi pintu gerbang masuk ke Pulau Sumatera.
Pembangunan proyek jalan tol ini menjadi salah satu pembahasan pada seminar nasional bertajuk “Tol Sumatera, Impian Dunia Tranportasi Indonesia” pada Jum’at (13/3) pagi di GSG Museum Lampung.
Gagasan pembangunan Masjid An-Nubuwwah berasal dari Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy, sedang pembangunan fisik dimulai 7 November 2014 yang diresmikan oleh Ketua MPR, DR. Zulkifli Hasan, SE, MM.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
Dalam kesempatan terpisah, Ismet Rauf, Humas Pembangunan Masjid An-Nubuwwah yang juga Pemred. Kantor Berita Islam MINA, menjelaskan, Masjid An-Nubuwwah dibangun di atas lahan seluas 8.632 m2, luas masjid terdiri dari dua lantai seluas 3.526 m2 yang dapat menampung sekitar 6.000 orang jamaah.
Dalam kompleks masjid juga akan ada ruang kuliah dan ruang rektor Universitas Islam Al-Fatah, Perpustakaan Multimedia (di antaranya dengan koleksi Al-Quran dengan terjemahnya dalam seluruh bahasa di dunia, berbentuk buku cetak maupun on-line), aula serbaguna untuk seminar internasional, ruang media (untuk radio, televisi dan Kantor Berita Mi’raj Islamic News Agency (MINA), poliklinik, kantor pengelola ZIS, kelas bahasa, pusat olahraga, asrama putra dan asrama putri, juga dilengkapi area-area hutan, peternakan dan pertanian.
Dalam sambutan acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid An-Nubuwwah di Lampung, Jumat (7/11/14) lalu, Ketua MPR-RI, Zulkifli Hasan berharap, Masjid An-Nubuwwah menjadi pusat peradaban Islam dunia.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
“Insya Allah Masjid An-Nubuwwah akan menjadi pusat peradaban umat Islam, pengembangan dakwah Islam, serta menjadi garda terdepan dalam meluruskan dan menjawab setiap tantangan dinamika perkembangan Islam,” ujar Zulkifli di hadapan pimpinan pondok pesantren, para undangan tokoh ulama dan pejabat serta ribuan jamaah.
Menurutnya, dalam lintasan sejarah dikenal bahwa berbagai peradaban bermula dari masjid, seperti dalam masa perjuangannya, Nabi Muhammad SAW mengerahkan potensi perjuang umat dari Masjid An-Nabawi. Di zaman modern, pusat penyebaran kemajuan keilmuan Islam dari Masjid Al-Azhar di Kairo, serta simbol perjuangan umat Islam dari zaman dulu hingga saat ini adalah masjid Al-Aqsha, Palestina.
Kampung Muhajirun adalah kampung Islami. Di kampung itu ada beberapa santri yang belajar di pesantren datang dari berbagai negara seperti Malaysia, Uganda, China, Italia, dan Maroko.
Wali Al-Fattah adalah orang yang pertama kali membidani lahirnya kampung itu bebeapa puluh tahun lalu, sejak jauh hari sudah bermimpi supaya kelak Kampung Muhajirun ini bisa menjadi pusat peradaban dunia, dimana seluruh umat manusia dari berbagai pelosok dunia akan mempelajari Islam di kampung ini. (L/Syhda/P011/R05/P2)
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia