Athena, 19 Rajab 1434/28 Juni 2013 (MINA) – Pembangunan masjid di Athena, ibukota Yunani untuk memenuhi kebutuhan umat muslim di sana. Namun, hal itu memicu ketegangan dan menimbulkan perpecahan sehingga pembangunan tempat ibadah umat Islam di daerah itu terancam.
“Pembangunan masjid ini sangat penting bagi kami,” kata Shabaz Ahamed, seorang Muslim dari Pakistan.
Pemerintah Yunani mengungkapkan akan membangun masjid di lahan bekas pangkalan angkatan laut di Votanikos dan juga sebuah lingkungan industri.
Rencana pembangunan tersebut menimbulkan kemarahan dari kelompok sayap kanan yang menyatakan bersumpah akan membatalkan bangunan masjid tersebut.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Kelompok sayap kanan Yunani mengatakan, akan berjuang sampai akhir yang pahit untuk membatalkan rencana pembangunan itu.
Para penentang itu juga mengatakan, pemerintah Yunani harus terus bertahan tanpa mengeluarkan uang untuk mengeluarkan biaya pembangunan masjid yang mencapai satu juta euro, melihat angka pengangguran yang tinggi di kawasan tersebut.
“Ada uang untuk pembangunan masjid, tapi masyarakat Yunani tidak dapat hidup dengan layak,” kata Golden Dawn, seorang tokoh popular sayap kanan di Yunani dalam sebuah pernyataan seperti dilaporkan OnIslam yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Jum’at (28/6).
Athena adalah sebuah wilayah bagian Eropa yang muslimnya hidup tanpa sebuah masjid, perencanaan pembangunan mulai dilakukan pada tahun 1880. Namun, hal itu jatuh ketika adanya perayaan Olimpiade 2004.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Dalam sebuah laporan menyatakan bahwa Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan menawarkan untuk mendanai pembangunan masjid, namun memicu kemarahan masyarakat Yunani.
Hak Muslim
Sementara, di kubu pendukung, mereka akan membantu membela muslim Athena dalam memenuhi kebutuhan atas pembangunan sebuah masjid sebagai tempat ibadah.
“Athena membutuhkan sebuah masjid karena disana ada komunitas muslim,” kata Walikota Athena, Yiorgos Kaminis. Dia menambahkan bahwa Muslim Yunani harus mendapatkan haknya dalam kebebasan menjalankan agamanya.
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Populasi muslim Yunani hampir 1,3 persen dari 10,7 juta penduduk negara tersebut, telah lama menyerukan untuk membangun sebuah masjid besar di Athena dalam memenuhi kebutuhan muslim Yunani.
Komunitas muslim yang tinggal di Athena diperkirakan lebih dari 200.000 muslim berasal dari negara Pakistan, Afghanistan, dan Bangladesh.
Athena tidak memiliki masjid sejak akhir pemerintahan Ottoman di awal tahun 1800. Saat ini, masjid yang berfungsi adalah sebuah ruang bawah tanah, ruang gudang yang pengap bagi sekitar 200.000 muslim di ibukota Yunani.
Puluhan ribu imigran muslim melaksanakan shalat di rumah-rumah mereka, sementara Gereja Ortodoks selama bertahun-tahun bersikeras melarang Yunani dalam pembangunan masjid di pusat kota Athena. (T/P013/P02)
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah
Mi’raj News Agency (MINA)