Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan Pesantren Al-Quran Internasional Al-Fatah di Batam Dimulai

Rudi Hendrik - Selasa, 3 September 2019 - 21:46 WIB

Selasa, 3 September 2019 - 21:46 WIB

18 Views

Imaam Yakhsyallah Mansur memberi tausiyah pada acara peletakan batu pertama pembangunan Pesantren Al_Quran Internasional Al-Fatah, Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu, 31 Agustus 2019. (Foto: Yasir/MINA)

Batam, MINA – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur meresmikan pembangunan Pesantren Al-Quran Internasional Al-Fatah di Trans Barelang, Rempang Cate, Kecamatan Galang, Batam pada Sabtu, 31 Agustus lalu.

Peresmian ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Qur’an sebagai bangunan pertama yang dibangun di tanah wakaf seluas 4 hektare, demikian Ketua Majelis Wakaf Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Shafril Lubis mengatakan kepada MINA, Selasa (3/9).

“Sejalan dengan konsep santripreneur, lingkungan pesantren nantinya akan dikembangkan sebagai lahan produktif dengan peternakan, pertanian sayur dan buah-buahan organik,” kata Shafril.

Ia menambahkan, ke depannya diharapkan pesantren tersebut bisa pula berfungsi sebagai sarana wisata edukasi religi di kawasan terdepan Indonesia itu yang berdekatan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Dalam tausiyahnya, Imaam Yakhsyallah menekankan bahwa tujuan pembangunan Pesantren Al-Qur’an Internasional Al-Fatah di Batam adalah mengajarkan Islam yang membawa persatuan bukan perpecahan.

Sementara itu dalam sambutannya, Lurah Rempang Cate, Suyatmi menyatakan menyambut gembira pembangunan pesantren tersebut karena sejalan dengan pengembangan Batam untuk meningkatkan kualitas umat.

Tanah tersebut diwakafkan oleh warga Batam bernama Suryadi kepada Ponpes Al-Fatah yang berpusat di Cileungsi, Kabupaten Bogor.

“Saya mewakafkan tanah ini karena menyadari bahwa harta tidak akan saya bawa ke akhirat.  Dengan wakaf ini saya berharap akan keridaan Allah dan mencatatnya sebagai jariyah saya dan keluarga saya yang mendukung mewakafkan tanah seluas 4 hektare ini,” kata Suryadi. (L/RI-1/R01)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
MINA Millenia