Pembangunan RS Indonesia di Myanmar Capai 50 Persen

Jakarta, MINA – Enam bulan sudah sejak November 2017, di Rakhine State memulai pekerjaannya, pada akhir Mei 2018 pekerjaan sudah mencapai 50 persen. Tiang-tiang penyangga dan sebagian atap sudah terpasang, dinding-dinding juga sudah nampak menutupi bangunan seluas 2.100 meter persegi.

“Alhamdulillah, meskipun banyak kendala pembangunan RS Indonesia terus berjalan begitu pun di bulan Ramadhan dan pada akhir Mei ini sudah mencapai sekitar 50 persen, semoga bisa cepat selesai,” kata Nur Ikhwan Abadi, relawan di lokasi proyek, Myaung Bwe Village, Mrauk U Town Ship, Rakhine State, .

Dia menjelaskan bahwa dalam waktu dekat ini akan dilakukan pekerjaan pengecoran lantai dua dan pemasangan dinding bata yang akan dikerjakan sebelum musim hujan datang.

“Pekerjaan ke depan adalah pengecoran lantai dua serta pekerjaan pemasangan dinding dan juga tangga ram, kita masih kejar semoga, sebelum puncak musim hujan tiba pertengahan Juni ini, bisa kita cor semua atap betonnya,” jelas Ikhwan.

“Pada Juni hingga Agustus curah hujan di Mrauk U mencapai puncaknya, sehingga akan berdampak terhadap proses pembangunan Rumah Sakit Indonesia,” terangnya.

Ikhwan menambahkan sesuai jadwal diperkirakan pada akhir tahun 2018 ini pekerjaan RS Indonesia akan selesai.

“Direncanakan akhir tahun ini selesai, kita berdoa mudah-mudahan tidak ada kendala berarti ke depannya, karena di awal-awal pembangunan, masalah keamanan, pekerja, cuaca ekstrim dan supply material cukup menjadi kendala pekerjaan,” ungkapnya.

MER-C mengirimkan empat relawan untuk mengawal proses pembangunan RS Indonesia di Myanmar, para relawan yang memang sudah berpengalaman dalam membangun RS di Gaza, Palestina, diantaranya, Ir. Nur Ikhwan Abadi (Insinyur Sipil), Ir. Ahmad Fauzi (Insinyur Sipil), kemudian Karidi (Ahli Mechanical dan Electrical), serta Wanto yang merupakan Kepala Tukang pada Pembangunan RS Indonesia di Gaza.

Rumah Sakit Indonesia yang berada di Myaung Bwe Village, Mrauk-U Township, Rakhine State, Myanmar adalah sebuah langkah diplomasi kemanusiaan di dunia internasional kerjasama MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) dan PMI (Palang Merah Indonesia). (L/R06/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments: 0