Al-Quds, 10 Muharam 1435/3 November 2014 (MINA) – Pasukan Israel terus memberlakukan pembatasan akses Palestina ke kompleks Masjid Al-Aqsha pada Senin, menutup sebagian besar gerbang dan menolak pria di bawah 40 tahun untuk masuk.
Direktur Masjid Al-Aqsha, Sheikh Omar al-Kiswani mengatakan, Gerbang Hatta, Lions, Cousil dan Chain dibuka, sedangkan gerbang lainnya ditutup. Ma’an News Agency melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Laki-laki Palestina yang berusia di bawah 40 tahun ditolak masuk. Sementara itu wanita diizinkan masuk, namun harus meninggalkan kartu identitas mereka kepada pasukan Israel.
“Apa artinya membuka gerbang Al-Aqsa pada pukul 11.00? Apa artinya memungkinkan jama’ah Muslim ke Masjid hanya setelah pukul 10.00?” kata Sheikh Kiswani.
Baca Juga: Blokade Gaza Sebabkan Ratusan Kematian dan Keguguran
“Ini berarti memisahkan Masjid dengan waktu ibadah,” tambahnya.
Saksi mengatakan, anggota Parlemen Rumah Yahudi, Shuli Mualem berkeliling di kompleks Al-Aqsha hari Senin (3/11) dengan putra aktivis sayap kanan Yehuda Glick, yang ditembak pada Rabu (29/10) oleh pria bersenjata Palestina, Muataz Ibrahim Hijazi.
Setelah serangan tersebut, pasukan Israel menyerbu rumah Hijazi dan menembaknya lebih dari 20 kali.
Keluarganya mengatakan, dia ditangkap dan sengaja ditembak beberapa kali serta dibiarkan mati kehabisan darah.
Baca Juga: Genosida Israel di Gaza per 21 Mei 2025: Syahid 53.655 Jiwa
Seorang pengacara untuk kelompok hak Addameer tahanan Palestina menyebutkan, insiden tersebut merupakan pembunuhan di luar peradilan hukum.
Setelah penembakan Glick, pasukan Israel benar-benar menutup kompleks Al-Aqsha untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, menyebabkan Presiden Mahmoud Abbas menyerukan perang. (T/P006/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Leo Desak Israel Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza