Jakarta, MINA – Kabid Legal dan Advokasi Aqsa Working Group (AWG) Pusat, Fathurrahman B.R menyampaikan bahwa perjuangan pembebasan Baitul Maqdis tidak hanya dapat dilakukan melalui aksi lapangan, tetapi juga harus disertai dengan pemahaman spiritual, historis, dan geopolitik yang berlandaskan pada identitas keislaman.
Dalam sesi bedah buku “Memetakan Kembali Baitul Maqdis” karya Dr. Khalid El-Awaisi, Fathurrahman mengatakan, buku tersebut memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana mengembalikan Baitul Maqdis kepada kedudukannya semula sebagai pusat spiritual dan peradaban Islam.
“Buku ini menggambarkan bagaimana mengembalikan Baitul Maqdis ke sedia kala yang sesuai dengan aspek spiritual, historis, dan geopolitik yang terpadu dengan identitas keislaman,” ujar Fathurrahman dalam kegiatan Expo, Bedah Buku, dan Talkshow Solidaritas Palestina di Aula HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (13/11).
Ia menegaskan, pembebasan Masjid Al-Aqsa tidak cukup dilakukan melalui aksi-aksi di lapangan semata, tetapi juga perlu didukung dengan pemahaman yang mendalam tentang sejarah dan teologi perjuangan umat Islam.
Baca Juga: Ketua YPSP: Perang di Gaza Belum Berakhir, Perjuangan Palestina Terus Berlanjut
“Perjuangan ini harus memiliki perspektif historis dan perspektif teologis, agar umat memahami akar masalahnya dan arah perjuangannya secara benar,” lanjutnya.
Kegiatan bedah buku ini merupakan bagian dari rangkaian Bulan Solidaritas Palestina 2025 yang diselenggarakan Aqsa Working Group (AWG) bersama sejumlah mitra di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, untuk memperkuat kesadaran publik terhadap perjuangan rakyat Palestina dan pembebasan Al-Quds. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Bedah Buku Palestina, Ketua BSP 2025: Kita Perlu Paham Akar Sejarah Secara Utuh
















Mina Indonesia
Mina Arabic