Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PEMBEBASAN AL-AQSHA KEWAJIBAN MUSLIMIN

Admin - Sabtu, 26 Oktober 2013 - 14:23 WIB

Sabtu, 26 Oktober 2013 - 14:23 WIB

588 Views ㅤ

Bandara Lampung, 21 Dzulhijjah 1434/26 Oktober 2013 (MINA) – Pembina Aqsa Working Group (AWG), KH. Drs. Yakhsyallah Mansur, MA menegaskan pentingnya pembebasan Masjid Al-Aqsha oleh kaum muslimin.

“Masjid Al-Aqsha di bangun sejak Nabi Adam ‘Alahis Salam, kemudian di bangun kembali pada zaman Nabi Ibrahim ‘Alahis Salam, sampai sekarang Umat Islam yang berhak memiliki masjid yang disebut namanya dalam Al-Qur’an ini,” kata Yakhsyallah dalam acara ‘Save Aqsa go to School’ di Sekolah Ar-Raihan, Lampung, Sabtu (26/10).

Yakhsyallah menegaskan, upaya mengembalikan Masjid Al-Aqsha ke tangan kaum muslimin merupakan kewajiban seluruh umat Islam, maka diperlukan kesatuan umat dalam upaya tersebut.

“Membebaskan Al-Aqsha merupakan kewajiban seluruh umat Islam, bukan hanya bangsa Palestina atau Bangsa Arab saja, maka dari itu, kita harus menyatukan persepsi, dengan berjamaah, Al-Aqsha akan dibebaskan,” tegas Yakhsyallah diiringi Takbir dari sekitar 450 siswa sekolah Ar-Raihan.

Baca Juga: Kasus Kebutaan di Jalur Gaza Terus Meningkat

Yakhsyallah berpesan kepada para siswa agar belajar dengan tekun dan rajin sehingga menjadi pintar dan bisa mengalahkan para Zionis Yahudi dari segala bidang dan puncaknya Masjid Al-Aqsha akan direbut kembali.

Sekjen AWG International, Nur Ikhwan Abadi menekankan pentingnya pendidikan dan pengetahuan mengenai Masjid Al-Aqsha sejak dini untuk mencetak generasi pembebas Masjid Al-Aqsha seperti Sholahuddin Al-Ayyubi.

“Sholahuddin Al-Ayyubi merupakan hasil pendidikan puluhan tahun dari generasi-generasi sebelumnya yang sudah menanamkan kepada anak cucunya tentang bagaimana seharusnya sikap Muslimin terhadap Palestina, maka dengan kegiatan ‘Save Aqsa go to School’ ini diharapkan akan muncul Generasi pembebas Al-Aqsa seperti Sholahuddin AL-Ayyubi,” Kata Nur Ikhwan yang juga pernah berada di Gaza, Palestina selama tiga tahun guna pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, utara Jalur Gaza.

Program “Save Aqsa go to School” yang diprakarsai oleh Aqsa Working Group (AWG) Biro Lampung merupakan program sosialisasi pembebasan Masjid Al-Aqsha yang digelar di sekolah-sekolah berupa pemutaran video peduli Palestina dan pemaparan tentang pentingnya posisi Masjid Al-Aqsha bagi umat Islam.

Baca Juga: Parlemen Arab Desak PBB Ambil Tindakan Selamatkan Anak-Anak Gaza

Aqsa Working Group (AWG) adalah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha.

Lembaga AWG dibentuk berdasarkan keputusan yang dihasilkan oleh Sidang Akhir Al-Aqsa International Conference di Jakarta, pada 20 Sya’ban 1429H atau 21 Agustus 2008M.

Al-Aqsa International Conference tersebut dihadiri oleh unsur pimpinan organisasi massa Islam, Kedutaan Besar sejumlah negara Muslim, pimpinan lembaga pendidikan umum maupun pendidikan Islam, pimpinan lembaga da’wah, pimpinan media massa Islam dan sejumlah individu yang berkonsentrasi kepada perjuangan muslimin dalam rangka pembebasan Masjid Al-Aqsha.

Al-Aqsha dalam Bahaya

Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa Senin Pagi

Hingga kini, Masjid Al-Aqsha dalam kondisi berbahaya setelah menjadi sasaran pelanggaran dan penodaan berulang-ulang oleh para pemukim ilegal ekstrimis Yahudi dan pejabat resmi penjajah Zionis Israel (Knesset) dengan kawalan ketat pasukan penjajah Israel, terutama pada hari raya Yahudi.

Baru-baru ini, anggota partai ekstrimis Israel Likud yang dipimpin oleh Wakil Ketua Knesset (parlemen Israel) Moshe Feiglin telah mengusulkan Rancangan Undang-Undang untuk membagi Masjid Al-Aqsha secara waktu dan ibadah antara Muslim dan Yahudi.

Dalam rancangan undang-undang Israel itu, para anggota parlemen ekstrimis Yahudi mengusulkan pembagian waktu ibadah bagi jamaah Muslim dan Yahudi di kompleks kiblat pertama bagi umat Islam itu.

Hari-hari tertentu dalam sepekan akan hanya diberikan bagi orang-orang Yahudi dan pada saat  mereka melaksanakan ritualnya, kaum Muslim tidak akan diizinkan masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha.

Baca Juga: Ribuan Orang di Istanbul Ikut Aksi Menentang Genosida Israel di Gaza

Jika RUU ini disahkan, maka waktu yang diberikan bagi orang-orang Yahudi akan meningkat, sehingga membatasi waktu kunjungan bagi jamaah Muslim untuk melakukan ibadah terutama melaksanakan shalat Jum’at di kompleks Masjid Al-Aqsha.

Selama dekade terakhir, penjajah Israel juga telah berusaha mengubah demografis kota Al-Quds dengan membangun permukiman-permukiman ilegal, merusak situs sejarah, dan mengusir penduduk Palestina setempat.

Lebih dari setengah juta warga ilegal Yahudi tinggal di lebih dari 120 permukiman Yahudi yang dibangun sejak penjajahan Israel tahun 1967 di Tepi Barat dan Al-Quds Timur. Sementara masyarakat internasional menganggap permukiman ilegal.

Langkah itu melengkapi upaya Yahudisasi penuh di Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha di mana yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan Islam melaporkan sebanyak 104 sinagog Yahudi juga telah tersebar di sekitar lingkungan Masjid Al-Aqsha dan penggalian Israel di bawah kompleks Masjid Al-Aqsha sudah mencapai 18 meter di bawah tanah.

Baca Juga: Belasan Orang Syahid dalam Serangan Terbaru Israel di Sekolah Palestina

Yahudi menyebut Al-Aqsha sebagai sinagog mitos mereka “Temple Mount/Kuil Bukit” mengklaim daerah itu menjadi tempat dua sinagog Yahudi terbesar di zaman kuno.

Mereka percaya mesias (juru selamat) mereka tidak akan tiba sampai sebuah sinagog Yahudi terbesar ketiga dibangun di atas lokasi Masjid Al-Aqsha itu.

Sementara Masjid Al-Aqsha merupakan tempat paling suci ketiga bagi umat Islam. Hal itu terkait dengan Masjid Al-Aqsha sebagi kiblat pertama umat Islam dan peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu’ Alaihi Wa Salam. Nabi ketika itu naik ke Sidratul Muntaha melalui Masjid Al-Aqsha. (L/K01/P01/P02).

Baca Juga: Utusan Trump Sebut Keputusan Israel Perpanjang Perang Hambat Pemulangan Sandera

Rekomendasi untuk Anda