Jakarta, MINA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dan Badan Wakaf Indonesia (BWI) menegaskan komitmennya dalam upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan mengoptimalkan potensi zakat dan wakaf di Indonesia.
Deputi 1 BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, M. Arifin Purwakananta, menyampaikan, BAZNAS telah menjalankan berbagai program pemberdayaan UMKM berbasis zakat.
“Program Z-Auto memberikan modal, pelatihan, dan pendampingan kepada pelaku usaha kecil agar mereka bisa lebih berkembang. Selain itu, kami juga memiliki Zmart untuk usaha ritel dan ZFood untuk usaha makanan. Semua ini bertujuan agar penerima manfaat bisa mandiri secara ekonomi,” ujar Arifin dalam keterangan yang diterima MINA, Jumat (21/3).
Lebih lanjut, Arifin menjelaskan, zakat produktif menjadi solusi bagi pelaku UMKM yang masih berada di tahap awal usaha. Dengan adanya bantuan modal tambahan, seperti untuk membeli stok barang atau alat produksi, para penerima manfaat dapat meningkatkan bisnisnya dan memperoleh pendapatan yang lebih stabil.
Baca Juga: Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina Gelar Aksi di Depan Kedubes AS
Sementara itu, tambah Arifin, wakaf produktif lebih berfokus pada investasi jangka panjang yang hasilnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Wakaf tidak memiliki batas minimal seperti zakat, sehingga lebih fleksibel dalam pengelolaannya.
“Zakat dan wakaf ini adalah sepasang filantropi Islam yang besar. Di beberapa negara Islam, wakaf bahkan dikelola di tingkat kementerian karena perannya yang sangat strategis bagi ekonomi Islam,” tambah Arifin.
“Kami berharap kolaborasi dengan BWI dapat semakin memperkuat dampak positif bagi UMKM dan masyarakat luas,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Kenazhiran Badan Wakaf Indonesia, M. Ali Yusuf mengungkapkan, kebutuhan bantuan di Indonesia masih sangat besar, sehingga sinergi antara BAZNAS dan BWI menjadi sangat penting.
Baca Juga: Gubernur Lampung Mirza Bertekad Tingkatkan Angka Literasi
“Kolaborasi ini harus berorientasi pada hasil yang nyata, yaitu bagaimana kita memastikan bahwa mereka yang dibantu benar-benar berhasil. Harapannya, UMKM yang kita dukung dapat berkembang dan menjadi mandiri secara ekonomi,” tambahnya.
Saat ini, kata Ali Yusuf, BWI terus mengembangkan skema wakaf produktif agar lebih banyak UMKM yang dapat memperoleh manfaat. Selain itu, upaya edukasi kepada masyarakat terus dilakukan agar semakin banyak orang yang memahami pentingnya berwakaf.
“Jangan sampai kita hanya mendengar tentang wakaf tanpa pernah melakukannya. Wakaf adalah investasi abadi yang pahalanya terus mengalir selama manfaatnya masih dirasakan oleh masyarakat,” ujar Ali Yusuf.
“Kami mengajak semua pihak untuk berwakaf, karena sekecil apa pun nilai wakaf yang diberikan, manfaatnya akan berkelanjutan,” ucapnya.
Baca Juga: KNEKS dan Nanobank Syariah Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Indonesia
Ia berharap, dengan sinergi antara zakat dan wakaf, diharapkan UMKM dapat tumbuh lebih kuat dan berkontribusi dalam menekan angka kemiskinan di Indonesia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kepala BP Haji Dorong Fatwa Revolusioner untuk Pengelolaan DAM di Indonesia