Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemberontak Yaman Tahan Lebih dari 40 Pekerja Media

Zaenal Muttaqin - Rabu, 6 Desember 2017 - 19:46 WIB

Rabu, 6 Desember 2017 - 19:46 WIB

143 Views

(Foto: File/Naharnet)

yaman-300x150.jpg" alt="" width="300" height="150" /> (Foto: File/Naharnet)

Sanaa, MINA – Pemberontak Yaman yang menguasai sepenuhnya ibu kota Sanaa selama sepekan terakhir telah menahan lebih dari 40 pekerja media, kata beberapa pengawas pers pada hari Rabu (6/12) yang menuntut pembebasan mereka secepatnya.

Mereka termasuk staf Yemen Today – sebuah saluran televisi yang berafiliasi dengan mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang terbunuh pada hari Senin oleh Houthi.

Pemberontak Houthi menguasai kantor televisi Sanaa pada hari Sabtu (2/12) setelah menyerangnya dengan granat berpeluncur roket dan melukai tiga penjaga, kata Reporters Without Borders (RSF).

“Penyanderaan ini merupakan tindakan permusuhan di Yaman terhadap wartawan, yang sering menjadi sasaran dalam konflik ini,” kata Alexandra El Khazen dari RSF yang dilaporkan Naharnet dan dikutip MINA.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Seorang juru bicara Komite Perlindungan Wartawan meminta para jurnalis dibebaskan secepatnya. Ia mengatakan, serangan Houthi terhadap Yaman hari ini “menunjukkan penghinaan yang mendalam terhadap kebebasan pers”.

Saleh yang memerintah Yaman selama tiga dekade, telah bergabung dengan kelompok Houth pada tahun 2014 ketika mereka menguasai sebagian besar negara tersebut, termasuk ibu kota.

Namun aliansi tersebut terpecah dalam sepekan terakhir saat mantan pemimpin tersebut melunak terhadap koalisi pimpinan-Saudi yang telah melakukan serangan udara melawan Houthis sejak Maret 2015.

Sedikitnya 234 orang tewas dalam pertempuran antara Houthi dengan pendukung Saleh dalam sepekan terakhir, menurut Komite Internasional Palang Merah.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Seorang pejabat Kongres Rakyat Umum (GPC) pimpinan Saleh mengatakan, beberapa staf yang ditahan telah dipindahkan ke penjara sementara yang lain masih ditahan di kantor televisi.

“Orang-orang Houthi memberikan tekanan pada mereka untuk mengubah liputannya, untuk mengeluarkan pernyataan tertentu dan melaporkan tentang pengkhianatan mantan presiden Saleh dan menuduhnya bekerja untuk koalisi Arab. Tapi wartawan menolak melakukannya,” kata pejabat tersebut.

Organisasi wartawan Yaman yang berbasis di Sanaa mengatakan, orang-orang Houthi memasang nama-nama pekerja media yang mereka anggap bermusuhan di pos-pos pemeriksaan di sekitar ibu kota. (T/B05/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Internasional
Palestina