Jenewa, 20 Dzulqa’dah 1436/4 September 2015 (MINA) – PBB mengatakan putaran baru perundingan bertujuan mengakhiri aksi kekerasan dan kekacauan politik di Libya diadakan di Jenewa, Swiss.
“Putaran baru pembicaraan politik Libya yang didukung PBB dimulai kembali Kamis 3/9 di Jenewa. Semua pihak bersengketa hadir“, demikian pernyataan PBB, Jumat, disiarkan World Bulletin, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Disebutkan utusan khusus PBB untuk Libya, Bernardino Leon, “mengadakan sejumlah pertemuan dengan pihak-pihak dari Libya pada Kamis dan Jumat“.
Libya memiliki dua parlemen saingan dan pemerintah dan telah terkoyak karena masyarakat internasional telah membantu menggulingkan Muamar Gaddafi pada 2011.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Kedua fihak bersengketa Masing-masing bermarkas di Tripoli, dikendalikan Kongres Nasional Umum (GNC) dengan pasukan Libya Dawn, dan pemerintah Barat yang beroperasi dari Tobruk, di ujung timur negara itu.
Perundingan pada Kamis, Jumat (3-4 September) di Jenewa ini adalah putaran terakhir dalam negosiasi mengusahakan perdamaian yang sudah berjalan lama antara faksi-faksi saingan negara Afrika Utara.
PBB telah menengahi pembicaraan yang ditujukan untuk membentuk pemerintahan bersatu di sana
Fraksi-fraksi sepakat pada Januari lalu untuk mendirikan sebuah pemerintah persatuan buat mengembalikan stabilitas yang hancur sejak revolusi 2011, namun berbagai rincian dari negosiasi tersebut telah menghadapi rintangan.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
GNC sebelumnya Rabu memutuskan ikuti kembali perundingan ini setelah memboikot putaran sebelumnya bulan lalu di Maroko.
PBB berharap bahwa pembicaraan akan mengarah pada kesepakatan yang ditandatangani oleh 20 September dan melalui perundingan putaran baru ini diharapkan perbedaan pendapat dapat diatasi sehingga pelaksanaan kesepkatan damai dapat mulai berlaku sekitar 20 Oktober.
GNC sebelum ini ingin adanya pemerintah persatuan nasional untuk masa transisi dua tahun sampai pemilihan anggota parlemen.
Parlemen yang diakui secara internasional pada Selasa menyetujui daftar calon anggota pemerintahan baru, Rabu, terdiri dari 12 calon termasuk seorang wanita dan mantan Menteri Luar Negeri Abdulrahman Shalgham, kata sumber PBB. (T/P002/P2)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza