Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembicaraan Damai Pemerintah Afghanistan dan Taliban Berlangsung di Qatar

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 12 September 2020 - 15:26 WIB

Sabtu, 12 September 2020 - 15:26 WIB

1 Views

US Secretary of State Mike Pompeo, is broadcasted on the screen, as he delivers a speech during the opening session of the peace talks between the Afghan government and the Taliban in the Qatari capital Doha on September 12, 2020. (Photo by KARIM JAAFAR / AFP) (Photo by KARIM JAAFAR/AFP via Getty Images)

Doha, MINA – Setelah hampir dua dekade perang yang menewaskan puluhan ribu orang, pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban dibuka di Doha, ibu kota Qatar, Sabtu (12/9).

Pembicara utama pada upacara pembukaan di Doha termasuk Abdullah Abdullah, ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional Afghanistan, wakil pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Al Jazeera melaporkan.

Kedua pihak yang bertikai akan duduk berhadapan untuk pertama kalinya dalam pembicaraan yang akan dimulai pada Senin.

Sementara itu, Abdullah berbicara tentang mencari perdamaian yang bermartabat dan abadi.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

“Saya percaya bahwa jika kita saling membantu dan dengan jujur ​​bekerja untuk perdamaian, penderitaan yang sedang berlangsung di negara ini akan berakhir,” kata Abdullah, menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan”.

Baradar, mengulangi tuntutan kelompoknya agar negara tersebut mengadopsi “sistem Islam”.

“Saya ingin semua mempertimbangkan Islam dalam negosiasi dan kesepakatan mereka, dan tidak mengorbankan Islam untuk kepentingan pribadi,” katanya.

Pompeo, pada bagiannya, mengatakan kepada pihak Afghanistan bahwa “pilihan sistem politik masa depan Anda, tentu saja, adalah milik Anda” saat ia mendesak mereka untuk “merebut kesempatan untuk mengamankan perdamaian.”

Baca Juga: Kelompok Pro Palestina di Prancis Rencanakan Aksi Protes di Pembukaan Olimpiade Paris 2024

Memulai proses sebelumnya pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan kedua pihak harus “mengatasi semua bentuk perpecahan dengan mencapai kesepakatan atas dasar tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah”. (T/RS2/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Aktivis Yahudi Amerika Serukan Negaranya Embargo Senjata ke Israel

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Palestina
Palestina
MINA Sport
Palestina