Pembicaraan Damai Pemerintah Afghanistan dan Taliban Mulai 24 Juli di Doha

(Sumber: NATO PA)

Kabul, MINA – Pembicaraan damai antara Pemerintah dan perunding akan dimulai di ibu kota Qatar, , pada Sabtu depan (24/7),  kedua belah pihak telah mengkonfirmasi, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita OKI, Sabtu (18/7).

Berbicara pada sesi pengukuhan, Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional (HCNR) Afghanistan, Dr. Abdullah Abdullah mengatakan solusi militer bukanlah solusi untuk krisis Afghanistan dan upaya untuk penyelesaian politik harus dipercepat.

“Tidak ada solusi militer untuk masalah Afghanistan. Kita harus memusatkan upaya kita untuk penyelesaian politik guna mengakhiri perang dan merencanakan masa depan yang lebih baik untuk Afghanistan,” kata Abdullah.

Menurutnya, kedua belah pihak harus menunjukkan fleksibilitas dalam pembicaraan damai. “Mencapai perdamaian membutuhkan fleksibilitas bagi kedua belah pihak. Kami percaya bahwa ruang regional dan internasional telah disediakan untuk perdamaian di Afghanistan.”

Abdulah mengatakan bahwa dengan melanjutkan perang, rakyat akan berkorban lebih dari apa yang sudah mereka miliki. “Kita semua tahu bahwa rakyat Afghanistan adalah korban kekerasan saat ini,” katanya, mengulangi ini adalah kesempatan bersejarah bagi perdamaian di negara itu.

Sementara itu, Mullah Abdul Ghani Baradar, Wakil Kepala Biro Ppolitik Taliban, mengatakan perlu langkah konkret untuk persatuan nasional.

“Kita harus mengakhiri ketidakpercayaan dan kecurigaan serta bekerja untuk persatuan nasional,” katanya, sambil mengakui bahwa kemajuan belum dicapai dalam pembicaraan damai selama 10 bulan terakhir.(T/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.