Munich, MINA – Pembicaraan antara Pemerintah Qatar dan Arab Saudi untuk menyelesaikan pertikaian regional yang telah berlangsung dua tahun terhenti.
Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan pada Konferensi Keamanan Munich, Sabtu (15/2), situasi telah menemui jalan buntu, demikian Nahar Net melaporkan.
Arab Saudi, bersama dengan sekutunya Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir, memutuskan semua hubungan diplomatik, perdagangan dan transportasi dengan Qatar pada Juni 2017.
Keempat pemerintah menuduh Doha mendukung kelompok Islam radikal, termasuk Ikhwanul Muslimin, dan mencari hubungan yang lebih dekat dengan Iran, musuh bebuyutan Saudi. Namun, tuduhan tersebut dibantah keras oleh Qatar.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
“Kami selalu sangat terbuka untuk berdialog, sejak dimulainya krisis Dewan Kerjasama Teluk (blok regional),” kata Mohammed.
“Sudah hampir tiga tahun sejak krisis dimulai. Kami bukan pelaku krisis itu dan kami sudah sangat terbuka dan jelas bahwa kami terbuka terhadap niat tulus apa pun untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.
Namun, koran pan-Arab Asharq Al-Awsat mengutip seorang diplomat Teluk pada hari Rabu lalu, yang menyarankan tim Riyadh menarik diri dari perundingan karena para perunding Qatar “tampaknya tidak serius dalam mencapai kompromi.”
Diplomat yang tidak disebutkan namanya itu menuduh tim Doha “tidak bertindak untuk memperpanjang negosiasi” dan menambahkan bahwa Riyadh menginginkan solusi yang mencakup semua negara yang memboikot. (T/RI-1/R1)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan