Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembicaraan Damai Qatar dan Saudi Temui Jalan Buntu

Rudi Hendrik - Ahad, 16 Februari 2020 - 20:05 WIB

Ahad, 16 Februari 2020 - 20:05 WIB

9 Views

Qatari Foreign Minister Mohammed bin Abdulrahman al-Thani gives a press conference in Doha on May 25, 2017. Qatar has been targeted by a hostile campaign, particularly in the US media, its foreign minister said, a day after the Gulf state accused hackers of attributing false remarks to the emir on state media. / AFP PHOTO / KARIM JAAFAR

Munich, MINA – Pembicaraan antara Pemerintah Qatar dan Arab Saudi untuk menyelesaikan pertikaian regional yang telah berlangsung dua tahun terhenti.

Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan pada Konferensi Keamanan Munich, Sabtu (15/2), situasi telah menemui jalan buntu, demikian Nahar Net melaporkan.

Arab Saudi, bersama dengan sekutunya Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir, memutuskan semua hubungan diplomatik, perdagangan dan transportasi dengan Qatar pada Juni 2017.

Keempat pemerintah menuduh Doha mendukung kelompok Islam radikal, termasuk Ikhwanul Muslimin, dan mencari hubungan yang lebih dekat dengan Iran, musuh bebuyutan Saudi. Namun, tuduhan tersebut dibantah keras oleh Qatar.

Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling  

“Kami selalu sangat terbuka untuk berdialog, sejak dimulainya krisis Dewan Kerjasama Teluk (blok regional),” kata Mohammed.

“Sudah hampir tiga tahun sejak krisis dimulai. Kami bukan pelaku krisis itu dan kami sudah sangat terbuka dan jelas bahwa kami terbuka terhadap niat tulus apa pun untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Namun, koran pan-Arab Asharq Al-Awsat mengutip seorang diplomat Teluk pada hari Rabu lalu, yang menyarankan tim Riyadh menarik diri dari perundingan karena para perunding Qatar “tampaknya tidak serius dalam mencapai kompromi.”

Diplomat yang tidak disebutkan namanya itu menuduh tim Doha “tidak bertindak untuk memperpanjang negosiasi” dan menambahkan bahwa Riyadh menginginkan solusi yang mencakup semua negara yang memboikot. (T/RI-1/R1)

Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Rekomendasi untuk Anda

MINA Sport
Dunia Islam
MENAG
Indonesia