Jenewa, 13 Rajab 1437/21 April 2016 (MINA) – Ketua delegasi rezim Suriah, Bashar Jaafari mengatakan, pembicaraan perdamaian di Jenewa akan terus berjalan meskipun delegasi suriah/">oposisi Suriah menarik diri untuk putaran ini.
Delegasi rezim bertemu dengan Wakil Utusan Khusus PBB Ramzy Ezzeldin Ramzy di Kantor PBB di Jenewa pada Rabu (20/4) setelah suriah/">oposisi Suriah menunda pembicaraan damai pada Senin dengan dalih kondisi kemanusiaan di Suriah memburuk oleh serangan pasukan rezim.
“Ramzy menegaskan bahwa PBB menganggap pembicaraan berlanjut, terlepas dari penarikan delegasi Saudi (delegasi suriah/">oposisi Suriah),” kata Jaafari setelah bertemu dengan Ramzy, demikian laporan Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Jaafari menegaskan bahwa pembicaraan tidak akan kehilangan apa-apa karena mundurnya delegasi oposisi. Menurutnya oposisi tidak mewakili rakyat Suriah.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Cukup sebaliknya, dengan meninggalkan mereka (oposisi) dapat menghilangkan kendala utama yang akan memungkinkan kita untuk mencapai solusi,” kata Jaafari.
Sementara itu, Kepala Koordinator Komite Negosiasi Tinggi (HNC) Riad Hijab dari oposisi utama Suriah, mengatakan pada Selasa (19/4), kesepakatan penghentian permusuhan sudah tidak berlaku lagi di lapangan.
Oposisi mengklaim, lebih dari 550 warga Suriah telah tewas dan hampir 1.100 terluka sejak pihak yang bertikai menandatangani gencatan senjata pada 27 Februari lalu.
Pada Senin, Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura mengatakan, delegasi oposisi secara sepihak menunda pembicaraan tidak langsung dengan delegasi rezim.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Anggota kunci delegasi suriah/">oposisi Suriah, termasuk Hijab, pada Selasa meninggalkan Jenewa setelah memutuskan penundaan perundingan damai. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata