
Yaman
Ismail Ould Cheikh Ahmed berencana bertemu DK PBB di New York untuk konsultasi terkait gagalnya perundingan Yaman di Jenewa. (Foto: AP)" width="300" height="169" /> Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed berencana bertemu DK PBB di New York untuk konsultasi terkait gagalnya perundingan Yaman di Jenewa. (Foto: AP)Jenewa, 3 Ramadhan 1436/20 Juni 2015 (MINA) – Pembicaraan perdamaian Yaman di kota Swiss Jenewa telah gagal, di mana Menteri Luar Negeri Yaman menyalahkan perwakilan Houthi menolak untuk bertemu dengan mereka.
Menteri Riad Yassin mengatakan kepada Al Jazeera Jumat (19/6) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), delegasinya berencana meninggalkan negosiasi dan pulang ke Arab Saudi pada Sabtu (20/6).
“Sampai saat ini kami belum mencapai apa-apa. Sayangnya, Houthi masih belum memenuhi apa-apa,” kata Yassin kepada Al Jazeera. “Tidak ada kemajuan untuk saat ini. Kami tidak menerima usulan apapun.”
Yassin mengatakan, perwakilan Houthi bahkan menolak meninggalkan hotel mereka di Jenewa.
Baca Juga: Raja Salman Sampaikan Pesan Ramadhan
Setelah gagalnya pembicaraan, Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed mengatakan, gencatan senjata harus terjadi sebelum babak baru perundingan dapat dimulai.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, belum ada tanggal yang ditetapkan untuk putaran kedua pembicaraan, tapi “diskusi masih bisa terjadi tanpa bertemu di Jenewa.”
“Kami mengambil hari-demi-hari ini, langkah-demi-langkah,” kata Dujarric kepada wartawan di markas besar PBB di New York.
Dia mengatakan, Ould Cheikh Ahmed akan kembali ke New York dalam waktu singkat bertemu Dewan Keamanan sebelum memulai perjalanan lain ke wilayah tersebut untuk konsultasi lebih lanjut. (T/P001/P2)
Baca Juga: 120 Lebih Pejuang Hezbollah Lebanon yang Gugur Dimakamkan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)