Wina, MINA – Pembicaraan antara Pemerintah Iran dan penandatangan perjanjian nuklir 2015 lainnya di Wina sejauh ini tidak membuahkan hasil.
Negosiator utama Iran mengatakan, belum ada kesepakatan tentang bagaimana sanksi terhadap negaranya akan dicabut atau verifikasi pencabutannya.
Pada hari Jumat (9/4), utusan dari Iran dan kelompok negara P4 + 1 – Inggris, Prancis, Rusia, dan China plus Jerman – menyelesaikan empat hari pembicaraan di Ibu Kota Austria yang bertujuan menghapus sanksi terhadap Teheran dan membahas masalah lainnya.
Nasib kesepakatan multilateral tetap tidak pasti sejak Mei 2018, ketika mantan Presiden AS Donald Trump menarik negaranya keluar dari perjanjian dan memberlakukan kembali sanksi anti-Iran yang telah dicabut berdasarkan dokumen yang didukung PBB.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Pemerintahan Trump kemudian meluncurkan kampanye “tekanan maksimum”, di mana ia menempatkan serangkaian sanksi lain.
Delegasi AS juga telah melakukan perjalanan ke Wina, tetapi tidak memiliki izin dari Iran untuk menghadiri diskusi tersebut.
Selama negosiasi, dua kelompok kerja tingkat ahli membahas sanksi yang mungkin dihapus oleh Washington, serta kemungkinan pembatasan nuklir Iran yang diamati, dan melaporkan kesimpulan mereka kepada Komisi Gabungan JCPOA.
Berbicara kepada Press TV pada Jumat malam, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi, yang memimpin delegasi Iran untuk pembicaraan Wina, mengatakan, diskusi akan dilanjutkan pada Rabu (14/4). (T/RI-1/R1)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza