PEMBICARAAN NUKLIR IRAN-AS BERAKHIR TANPA KESEPAKATAN

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif (kiri) dan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry (Foto: Aljazeera)
Menteri Luar Negeri , Mohammad Javad Zarif (kiri) dan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry (Foto: Aljazeera)

, 18 Muharram 1436/11 November 2014 (MINA) – Iran, Serikat dan melakukan pembicaraan tingkat tinggi selama dua hari mengenai program nuklir Teheran dan berakhir tanpa kesepakatan.

Dua hari terakhir, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif berusaha mengatasi perbedaan dan menghilangkan saling curiga. Aljazeera dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Rabu.

Mereka tidak mengungkapkan apa poin yang belum disepakati. Ketika ditanya apakah ada kemajuan, Zarif menjawab,”Kami akan mengakhirinya.”

Sementara itu, Kerry mengatakan,”Kami bekerja keras menyelesaikan persoalan ini”.

Setelah pembicaraan berakhir, Departemen Luar Negeri AS mengatakan, mereka telah membuktikan sikap  serius. Mereka menambahkan, ‘masih ada waktu’ untuk mencari titik temu kedua belah pihak.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi mengatakan ‘tidak ada kemajuan’ yang telah dibuat selama dua hari.

“Kita tidak bisa lagi berbicara tentang kemajuan dalam negosiasi, tapi kami optimis bahwa kami dapat mencapai kesepakatan sebelum tanggal 24 November,” katanya.

Delegasi Iran berada di bawah tekanan untuk memberikan respon kepada AS, PBB dan Uni Eropa di bawah kesepakatan akhir. Obama mengatakan, sanksi akan ‘perlahan-lahan dikurangi’ jika Teheran memenuhi kewajibannya.

Iran membantah sedang melakukan upaya pengembangan bom nuklir dan mengatakan program nuklirnya bertujuan untuk menghasilkan energi atom untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar fosil.

Teheran menyatakan, mereka membutuhkan peningkatan besar dalam kemampuannya untuk memperkaya uranium di tahun mendatang.

Perjanjian antara Iran dan P5 + 1 (Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat ditambah Jerman) untuk lima tahun kedepan akan tetap digulirkan. (T/P011)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0