Gomel, MINA – Putaran pertama pembicaraan antara delegasi Ukraina dan Rusia yang diadakan di perbatasan dengan Belarusia telah berakhir pada Senin (28/2) waktu setempat.
“Hasil negosiasi tidak dipublikasikan. Pembicaraan berlangsung selama beberapa jam dan gagal dua kali,” kata Jonah Hull dari Al Jazeera, melaporkan.
Ia mennambahkan, lamanya pertemuan “menunjukkan bahwa mereka memiliki suatu untuk dibicarakan.”
Negosiator dari Ukraina dan Rusia akan kembali ke ibu kota mereka masing-masing untuk konsultasi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan kedua pihak telah setuju untuk melanjutkan negosiasi.
Menurut Hull, tuntutan utama Rusia dalam pembicaraan tersebut netralitas Ukraina, jaminan bahwa ia tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan bahwa Kyiv mengakui kemerdekaan yang dideklarasikan dari daerah-daerah yang memisahkan diri di timur negara itu.
“Dan Anda mungkin dapat memasukkan dalam pengakuan itu bahwa Krimea secara resmi adalah bagian dari Rusia setelah dianeksasi (oleh Moskow) pada tahun 2014; sebagian besar dunia dan tentu saja Ukraina tidak mengakui itu,” tambahnya.
Serangan Rusia di Ukraina memasuki hari kelima setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan intervensi militer pada Kamis (24/2), beberapa hari setelah mengakui dua wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina timur.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Langkah militer itu disambut protes dari komunitas internasional, dengan Uni Eropa, Inggris, dan AS menerapkan berbagai sanksi ekonomi terhadap Kremlin.
Rusia semakin diisolasi karena maskapainya dilarang bepergian di wilayah udara Eropa, serta wilayah udara Kanada, dan sejumlah banknya telah dikeluarkan dari sistem perbankan internasional SWIFT. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu