Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembina Pesantren DTI : Isi Kemerdekaan dengan Akhlakul Karimah dan Prestasi Belajar

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 18 Agustus 2017 - 07:33 WIB

Jumat, 18 Agustus 2017 - 07:33 WIB

222 Views

Bekasi, MINA – Pembina Pondok Pesantren Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI) Ali Farkhan Tsani menjadi  pembina upacara 17 Agustus 2017 di Kompleks DTI Bekasi, Jabar, Kamis.

Ia mengatakan, memaknai kemerdekaan bagi pelajar adalah berjuang menghebatkan diri menjadi anak shaleh, birrul walidain, berakhlak karimah, cinta Al-Quran, memperhatikan shalat serta berprestasi, untuk kemajuan umat, bangsa dan agama.

Ia menambahkan, kemerdekaan Indonesia diperoleh atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan keinginan luhur bangsa Indonesia yang wajib disyukuri dengan prestasi amal shaleh. Ia menyebutkan surat Ibrahim ayat 7.

Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H

“Betapa rasanya terjajah pada masa kolonialisme, seperti yang dirasakan saudara-saudara kita di Palestina sekarang. Untuk sekedar shalat di Masjidil Aqsha saja mereka harus berhadapan dengan senjata penjajah Zionis,” ujar Ali Farkhan, yang juga Redaktur Senior MINA.

Ia menekankan, kemerdekaan Indonesia diraih atas gerakan dari para ulama, tokoh Islam, santri dan generasi muda, serta seluruh rakyatnya dengan semangat jihad dan kalimat “Allahu Akbar”.

Mereka para syuhada dengan penuh kesungguhan, pengorbanan dan keikhlasan telah berjuang untuk bangsa dan nasib generasi yang lebih baik lagi. Keringat, air mata, darah dan nyawa mereka korbankan dan rela menjadi pahlawan tak dikenal sekalipun.

Untuk itu, ia berharap khususnya kepada generasi muda pelajar Muslim, untuk terus merajut persahabatan, persaudaraan dan persatuan dalam memegang teguh ajaran Allah Al-Islam di muka bumi ini. Ia menyebutkan surat Ali Imran ayat 103.

Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol

Pada bagian lain, ia juga membacakan cuplikan puisi “Palestina Bagaimana Bisa Aku Melupakanmu” karya Taufik Ismail dan “Pahlawan Tak Dikenal” karya Toto Sudarto Bachtiar.

Setelah upacara, siswa-siswa mengikuti aneka lomba keagamaan, seperti: tahfidzul Quran, azan, nasyid, baca puisi, dan kaligrafi.

Pondok Pesantren Daarut Tarbiyah Indonesia (DTI Foundation) memiliki tiga cabang Ma’had Tahfidzul Quran wal Hadits di Bekasi, Bogor, dan Garut.

Lembaga pendidikan yang dibinanya di antaranya PAUD dan TK Tahfidz,  SMP dan SMU Islam Terpadu, Bimbel Al-Quran, dan Kuliah Takhashush Jurusan Dakwah Islam Internasional.

Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan

DTI juga turut membina lembaga pendidikan lain tingkat SD, SMP dan SMU di wilayah Bekasi Raya khususnya dalam mengembangkan program unggulan Tahfidz Al-Quran.

Lembaga Pendidikan yang berpusat di Gedung Bhakti Pemuda Indonesia (BPI) Jalan Lapangan Bekasi Tengah Nomor 3 Margahayu, Bekasi Timur itu memberikan prioritas beasiswa bagi santri-santri dari kalangan yatim dan dhuafa. (L/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syubban Fatayat Masjid At-Taqwa Cibubur Gelar Program Youth Camp di Purwakarta

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Kolom
Kolom
Kolom